Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemenuhan Hak Anak yang Menikah Pada Usia Dini di Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap Amalia Syahidah, Jihan
Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-manhaj.v6i1.12927

Abstract

This article focuses on studies regarding including child rights for married couples at an early age by analyzing them based on Law Number 26 of 2019 concerning marriage, Law No. 35 of 2014 concerning child protection, Law Number 39 of 2009 concerning Human Rights, Islamic views and is linked to government policies to guarantee children's rights. This research is a qualitative descriptive study, primary data was obtained from observation, in-depth interviews with several informants, and documentation. The focus of the problem in the article is on how to provide rights for children who marry at an early age in Datar Village, Dayeuhluhur District, and how the government participates in realizing the rights of children who marry at an early age. This article shows that children's rights in Datar village have not been implemented properly due to several obstacles, namely psychological, cultural, and regulatory barriers. The role of the Cilacap Regency government is realized by making regional regulation Number 2 of 2022 concerning KLA or Child-Friendly Regency and the formation of a KLA task force to create a Cilacap Regency that protects and supports educating children's rights, especially for those who are married at an early age.
Pesan dalam Film “Daring” Karya Mahasiswa Prodi KPI Angkatan 2018-2020 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Madura: (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure) Syafyarini, Rini; Amalia Syahidah, Jihan
Meyarsa: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/meyarsa.v4i2.10106

Abstract

This research discusses the film entitled "Daring" which is a film created by KPI study program students that displays social realities in everyday life. The ability of a film to convey a message that aims to provide education to the audience who watch it makes this online film one of the films that attempt to provide a moral message, education, and social criticism of the surrounding situation which is then packaged into an epic show. This research uses a qualitative approach with Ferdinand De Saussure's semiotic analysis. The results obtained in this research are that there are 12 signifiers and 12 signifiers in the Daring film which consist of moral messages, social messages, and educational messages. Firstly, the moral message conveyed is to speak noble words to parents, be filial to parents, do not miss prayers, do not lie to parents, pray for children, be grateful, and surrender to Allah. Second, the social message conveyed is parental sacrifice, not avoiding responsibility, working together, and maintaining good relationships with friends. Third, the educational message conveyed is that students still want to study well no matter what the circumstances.
Peran Kiai dalam Kontestasi Politik Lokal di Madura Amalia Syahidah, Jihan
As-Shahifah : Journal of Constitutional Law and Governance Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah Univeritas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/asshahifah.v2i2.7992

Abstract

Madura yang merupakan salah satu pulau yang dikenal kental dengan nilai-nilai islami memberikan warna tersendiri dalam kehidupan masyarakatnya. Pesantren yang menjamur di Pulau Madura baik dari Kabupaten Bangkalan sampai Kabupaten Sumenep yang tentu tidak dapat dihitung jari jumlahnya seolah menandakan bahwa Pulau Madura sejatinya merupakan Pulau yang bercorak kultur islami.. Dalam corak tradisi dan kultur dari masyarakat Madura Kiai memiliki peran yang besar dalam setiap proses penentuan sikap dan juga perilaku social dalam masyarakat. Dalam masyarakat Madura Kiai atau keaeh merupakan orang yang terhormat dan disegani oleh masyarakat setempat karna setiap tutur kata, sikap, perbuatan serta perilakunya menjadi sebuah contoh bagi masyarakat Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana peran kiai dalam poros politik local di Madura yang dalam hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena sosok Kiai mulai dilirik untuk memberikan konsultasi bagi berbagai partai politik maupun orang-orang yang ingin masuk ke dalam dunia politik dan bertarung dalam kontestasi pemilu ditingkat lokal. Mereka yang akan maju dalam pemilihan umum terlebih dahulu “sowan” dan meminta restu dari para Kiai serta memohon dukungan agar dapat dengan mulus melaju dalam proses kontestasi pemilihan umum. Permasalahan nya yang muncul adalah bagaimana kemudian para Kiai dapat memposisikan diri mereka dalam menjalankan perannya sebagai kiai yang memiliki bekal pengetahuan agama yang luas ketika dihadapkan pada dinamika politik local di Madura.