Usia lanjut terjadi kemunduran sel akibat proses penuaan yang dapat mengakibatkan kelemahan pada organ dan timbulnya penyakit, salah satu keluhan yang sering terjadi adalah nyeri sendi lutut. Progressive muscle relaxation therapy dan kompres garam epsom hangat merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan nyeri sendi lutut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi progressive muscle relaxation therapy dan kompres garam epsom hangat terhadap intensitas nyeri pada lansia dengan nyeri sendi lutut. Desain penelitian adalah quasy eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Populasi sebanyak 32 responden dan 30 sampel yang terbagi menjadi 2 kelompok 15 responden kelompok kontrol dan 15 responden kelompok intervensi, Teknik sampling purposive sampling. Variabel independen yaitu kombinasi progressive muscle relaxation therapy dan kompres garam epsom hangat dan variabel dependen yaitu intensitas nyeri sendi.Alat ukur menggunakan lembar observasi intensitas nyeri NRS (Numeric Rating Scale) dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney (α =0,05).Hasil penelitian menunjukkan kelompok intervensi sebelum diberikan perlakuan hampir setengah responden masuk dalam kategori nyeri sedang (40%) dan setelah diberikan perlakuan sebagian besar tidak mengalami nyeri (53,3%). Pada kelompok kontrol baik pre test maupun post test sebagian besar mengalami nyeri berskala sedang (53,3%). Kombinasi progressive muscle relaxation therapy dan kompres garam epsom hangat dapat menurunkan nyeri sendi lutut (p value 0,000), hal ini dikarenakan sensasi rileks dan kandungan di dalam garam dapat memberikan efek hangat pada area nyeri serta menurunkan intensitas nyeri sendi lutut pada lansia. Disarankan menggunakan terapi kombinasi progressive muscle relaxation therapy dan kompres garam epsom hangat untuk menurunkan nyeri sendi lutut.