Miristisin memiliki aktivitas antidepresan, antioksidan, dan antibakteri, namun sampai saat ini belum ada data ilmiah mengenai toksisitas dari senyawa miristisin. Uji toksisitas akut oral dilakukan untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui toksisitas akut miristisin dari tanaman pala (Myristica fragrans) terhadap mencit putih betina (Mus musculus). Metode yang digunakan adalah fixed dose berdasarkan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD). Sampel pada penelitian ini adalah miristisin dari minyak pala dengan dosis 5, 50, 300 dan 2000 mg/KgBB. Hasil penelitian menunjukkan hingga dosis 2000 mg/KgBB tidak terdapat kematian namun pada dosis tersebut terdapat gejala toksisitas berupa grooming, lemas, dan nafas abnormal pada sebagian hewan uji sehingga miristisin dikatakan tidak toksik. Hasil analisis paired t test menunjukkan bahwa terdapat bermakna pada perubahan berat badan mencit antar kelompok pada hari pertama dan hari ke-3 pengamatan (p<0,05) yang diduga karena berkurangnya nafsu makan.