This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Rabianti, Lussi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Pada Masa Pandemi Covid-19 Rabianti, Lussi; Satibi, Satibi; Puspandari, Diah Ayu
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.84984

Abstract

Pengelolaan obat yang efektif dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Ketidaktepatan perencanaan dan hambatan pengadaan obat mengakibatkan masalah ketersediaan obat selalu terjadi pada tiap Kabupaten/Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan dan pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengadaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif-kualitatif terhadap 40 obat indikator nasional. Data kuantitatif diperoleh secara restrospektif melalui penelusuran dokumen pengelolaan obat tahun 2020-2021 dan dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran indikator dengan nilai standar. Data kualitatif diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara mendalam yang dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari enam indikator terdapat empat indikator yang belum memenuhi standarĀ  yaitu indikator kesesuaian item dengan Fornas, kesesuaian dengan pola penyakit, ketepatan perencanaan, serta indikator kesesuaian permintaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengadaan obat yaitu ketidakjelasan koordinasi akibat belum optimalnya fungsi TPOT dan bagan struktur organisasi pengadaan, terbatasnya sumber daya manusia Kefarmasian dan tenaga yang bersertifikat pengadaan obat, inefisiensi anggaran pengadaan, serta belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen (SIM).