Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Manajemen Pengasuhan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Beribadah Santri Putra Di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor Syihabudin, Faris; Nasrulloh, Muhammad Mukhlish; Saipon, Abdul
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen Pengasuhan diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam usaha para anggota organisasi pengasuhan, pola asuh, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, informan dalan penelitian ini kepala pengasuhan santri, divisi terkait, kepala asrama, dan pengurus santri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Manajemen yang dilakukan Departemen Pengasuhan Santri sudah hampir optimal dari segi perencanaan terdapat pembentukan list program satu tahun yang dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan santri di pesantren, pengorganisasian akan dibentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang sesuai dengan keahlian, pelaksanaan visi misi yang sama dengan apa yang diemban oleh pesantren yaitu Imama (Iman, Muttaqin, ‘alim, Mubalig, ‘Amil), evaluasi antar divisi-divisi dilakukan seminggu sekali pada hari rabu, adapun kontroling dilakukan dengan plan of control atau mempunyai tahapan dari divisi asatidz sampai ke santri itu sendiri. Evaluasi besar-besaran dilakukan setiap satu tahun sekali berupa laporan umum pertanggung jawaban, 2) Rincian program kegiatan antara lain: Kewajiban sholat fardhu berjamaah, anjuran berpuasa sunnah, Iqra’ dan Tajwid, program Ikatan Qori Darunnajah. Dalam rincian kegiatan dan program juga diberlakukan reward sebagai apresiasi terhadap santri yang disiplin dan juga punishment sebagai konsekuensi terhadap santri yang melanggar sesuai ketentuan yang diatur dalam tata tertib pesantren.
PENGUATAN PEMAHAMAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK-ANAK MELALUI KEGIATAN TPQ DI DESA CIGUDEG Nisa, Nabila Zakiyyatun; Nurfadhilah, Nova; Rahmawati, Siti; Pratiwi, Ica; Nasrulloh, Muhammad Mukhlish; Farid, Ahmad
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25120

Abstract

Pendidikan informal yang notabene tidak melaksanakan sistem sebagaimana yang diterapkan pada lembaga-lembaga sekolah berpotensi memberikan ruang bagi pengembangan kecerdasan dan minat bakat peserta didik. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) merupakan salah satu bentuk pendidikan informal berbasis keagamaan yang dapat dengan mudah ditemui di berbagai tempat di Indonesia. Dengan menitikberatkan pada pengajaran membaca Al-Qur’an bagi peserta didik, TPQ juga memperhatikan kebutuhan ilmu-ilmu dasar keislaman peserta didik dengan menambahkan berbagai pelajaran tambahan seperti aqidah, fikih, sejarah Islam dan akhlak. TPQ sebagai pendidikan informal juga memiliki sistem yang lebih fleksibel sehingga dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Pada peserta didik dari golongan usia kanak-kanak (5-13 tahun), TPQ juga menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan menjadi lebih asyik dan menyenangkan. Beberapa metode yang digunakan dalam TPQ jenis ini adalah BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi), Iqro’, Qiroati, Ummi, dan lain sebagainya. Semua ini berkontribusi pada penguatan pemahaman keislaman, penguatan karakter serta pengembangan potensi peserta didik. Implementasi pelaksanaan TPQ di Desa Cigudeg ini dilakukan selama pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor. Pelaksanaan TPQ ini selama program pengabdian berjalan dengan baik dan efektif, hal ini dibuktikan dengan antusiasme serta perkembangan pemahaman peserta didik selama dan setelah pelaksanaan kegiatan. Peserta didik dapat menjelaskan hal-hal yang menjadi materi ajar selama kegiatan TPQ, serta menunjukkan minat yang kuat untuk mengikuti kegiatan lebih lanjut.