Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Timor Leste, serta menilai kesesuaian kurikulum dan metode pengajaran yang digunakan. Urgensi penelitian ini sangat tinggi, baik dari sisi akademis maupun praktis, seiring dengan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste. Pembelajaran BIPA menjadi semakin relevan sebagai sarana komunikasi antarbangsa di kawasan Asia Tenggara. Secara akademis, penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan kajian BIPA yang masih terbatas. Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Balai Bahasa dan lembaga terkait dalam menyusun kebijakan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran: kualitatif untuk menggali pengalaman dan persepsi guru dan siswa, serta kuantitatif untuk mengukur kebutuhan secara numerik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membutuhkan pelatihan dalam metodologi pengajaran interaktif, pemanfaatan media digital, ketersediaan buku ajar yang sesuai tingkat kemampuan siswa, serta forum berbagi pengalaman antar guru BIPA. Sementara itu, siswa membutuhkan materi pembelajaran yang kontekstual, media interaktif, metode pengajaran yang bervariasi, lebih banyak latihan berbicara, dan tambahan waktu belajar di luar kelas. Temuan ini mengindikasikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran BIPA saat ini belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan pembelajar. Oleh karena itu, pelatihan intensif bagi guru serta forum diskusi antar pengajar perlu difasilitasi secara berkala. Selain itu, kurikulum BIPA perlu direvisi agar materi dan jam belajar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.