Handayani, Fidyah Yuniarti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan: Studi Konstruksi Sosial atas Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan Handayani, Fidyah Yuniarti; Ludigdo, Unti; Maksum, Ali
Brawijaya Journal of Social Science Vol. 3 No. 2 (2024): Gender Equality and Democratic Governance
Publisher : Sociology Department, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.bjss.2024.003.02.2

Abstract

Kepemimpinan merupakan pemegang peran yang sangat penting dalam kemajuan daerah. Kepemimpiman perempuan merupakan sebuah bentuk revolusi budaya dan perjuangan kesetaraan gender guna melawan sistem patriarki yang telah mengakar sejak dulu. Perempuan sudah bisa terlibat atau berpartisipasi dalam dunia politik, sosial dan budaya. Desa Kedungkumpul ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Lamongan yang pertama kalinya di pimpin oleh kepala desa perempuan sehingga masyarakat mendukung dan sangat mengikuti perkembangan kemajuan desa yang di pimpin oleh kepala desa tersebut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat, faktor dan dampak terpilihnya biduanita menjadi kepala desa di desa Kedungkumpul Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan pendeketan kualitatif dengan jenis penelitian case study research (studi kasus) dan bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian beberapa masyarakat desa tersebut mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Ada dua persepsi disini yaitu persepsi negatif dan persepsi positif. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi terpilihnya biduanita menjadi kepalda desa yaitu faktor pendidikan dan faktor sosial. Serta ampak positif dari kepemimpian kepala desa yaitu dengan pemberian pelayanan perlindungan, pelayanan publik dan pelayanan pembangunan. Dampak negatif dari kepemimpinan kepala desa yaitu ada beberapa masyarakat yang masih tidak mau dipimpin oleh perempuan, menganggap bahwa kepemimpinan perempuan tidak akan bisa memajukan desa. Beberapa masyarakat ingin dipimpin oleh laki-laki karena menurutnya laki-laki bisa memjaukan desa dan membuat desa lebih baik