Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua

Representasi Ideologi Feminisme Pada Film Sri Asih Karya Joko Anwar Hikam, Ahmad Ilzamul
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 9, No 2 (2024): Metalingua, Edisi Oktober 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v9i2.27324

Abstract

Film Sri Asih sendiri telah menjadi simbol feminisme bagi perempuan di layar kaca maupun layar lebar. Karakter Sri Asih sendiri tidak hanya menunjukan kekuatan fisik, tetapi juga kepemimpinan, kepintaran, dan seluruhnya karakter yang memegatkan stereotip gender. Sri Asih menjadi simbol perempuan yang kuat, mandiri, dan menentang ketidaksetaraan gender. Film Sri Asih memberikan dampak positif dalam mersapi budaya popular dengan kesetaraan gender, memberikan arahan kepada  penonton untuk meresapi dan mencari tahu aturan patriarki yang telah lama melekat  di lingkungan masyarakat. Sri Asih bercerita mengenai Alana yang tidak mengerti mengapa dia selalu dikuasai oleh kemarahan, tapi ia selalu berusaha untuk melawannya. Alana lahir pada saat letusan gunung berapi yang membuat ia terpisah kepada kedua orang tuanya. Alana kemudian diadopsi oleh ibu Sarita yaitu perempuan kaya yang berusaha membantunya untuk hidup normal. Namun, pada saat Alana tumbuh dewasa ia menemukan kebenaran tentang asalnya bahwa ia bukan manusia biasa. Ia dapat menjadi kebaikan pada kehidupan dan menjadi kehancuran apabila ia tidak dapat meredam amarahnya. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua aliran dalam film Sri Asih. Kedua aliran tersebut adalah feminisme liberal dan feminisme eksistensialis.