Beton adalah massa seperti batu yang dibuat dengan menggabungkan pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat lainnya dengan pasta yang terbuat dari semen dan air. Karena mengandung sukrosa 32%, glukosa 14%, dan fruktosa 16%, ampas tetes tebu berpotensi untuk ditambahkan ke dalam campuran beton. Batu kapur, juga dikenal sebagai kapur alam, adalah batuan sedimen yang terbentuk ketika organisme laut mati dan mengubah kalsium karbonat (CaCO₃). Batu kapur juga dikenal sebagai batu gamping. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan penggunaan kapur alam dan molase sebagai aditif dalam campuran beton. Pengujian material, desain campuran, pembuatan spesimen, pemeliharaan spesimen, pengujian spesimen, dan analisis data merupakan tahapan dari penelitian ini. Pada penelitian ini mengacu pada SNI 03-2834-2000 (BSN 2000) tentang proses rencana pembuatan campuran beton normal, berdasarkan acuan tersebut maka penelitian ini memiliki kuat tekan desain 33,2 MPa digunakan untuk membuat benda uji. Benda uji yang berbentuk silinder dan memiliki tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Sampel beton tersedia dalam tiga konsentrasi berbeda: 0,075% molasse dan 26% kapur alami,0,15% molasse dan 21% kapur alami, dan tidak ada sama sekali. Penelitian tentang kuat tekan beton umur 28 hari ditemukan bahwa beton dengan variasi 0% molasse dan 0% kapur alam menghasilkan 31,52 Mpa, variasi 0,075% molasse dan 26% kapur alam menghasilkan 37, 83 Mpa, variasi 0, 15% molasse dan 21% kapur alam menghasilkan 18,30 Mpa. Pada variasi penambahan 0,075% molasse dan 26% kapur alam dikatakan berhasil karena telah melewati hasil yang telah direncanakan.