Latarbelakang dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap mutu pembelajaran. Penelitian ini bersifat correlational dengan menggunakan teknik total sampling dimana jumlah populasi dan sampel adalah sama yaitu berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian adalah angket model skala likert yang memiliki 5 alternatif jawaban yaitu Selalu, Sering, Kadang-Kadang, Jarang, dan Tidak Pernah. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba ke 20 responden diluar sampel untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan bantuan SPSS 27.00. Analisa hipotesis memakai uji linear regresi sederhana. Hasil uji regresi linear sederhana X terhadap Y dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai R square 0,764 (76,4%) yang berarti terdapat pengaruh positif iklim sekolah terhadap mutu pembelajaran. Maka disimpulkan bahwa iklim sekolah mempengaruhi mutu pembelajaran dalam kategori kuat/ tinggi. Berdasarkan hasil temuan pada variabel mutu pembelajaran diperoleh bahwa hampir seluruh indikator berada pada taraf sangat baik, kecuali indikator efisiensi dengan kategori baik. Maka dari itu, perlu meningkatkan efisiensi dengan cara lebih memperhatikan rancangan kegiatan pembelajaran dengan berdasarkan model yang mengacu pada kepentingan, memperhatikan kondisi dan kebutuhan peserta didik baik dalam lingkup akademik maupun lingkungan. Sedangkan untuk hasil temuan pada variabel iklim sekolah ditemukan bahwa hampir seluruh indikator berada pada taraf sangat baik, kecuali pada indikator inovasi dengan kategori baik. Dengan demikian perlu bagi sekolah untuk meningkatkan inovasi sekolah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi, memperbaharui sistem dan metode ajar yang mulai tertinggal, dan memberdayakan potensi guru dalam mengembangkan kreativitasnya