Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Social Media Marketing dan Pengalaman Merek terhadap Niat Beli dengan Ekuitas Merek sebagai Variabel Mediasi Pada Kopi Fore Rahmad Safrudin; Ari Anggarani
Lokawati : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset Vol. 2 No. 5 (2024): September : Lokawati : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/lokawati.v2i5.1190

Abstract

This study aims to examine the influence of social media marketing and brand experience on purchase intention through brand equity as a mediating variable in fore coffee. This research is motivated by increasing purchase intentions due to the use of social media identified as a key factor in influencing consumer perceptions of the Fore coffee brand. Additionally, brand experience is considered a factor that plays an important role in shaping brand equity, and ultimately motivating purchase intention. This research used respondents with the criteria of having or encountered content on Fore Coffee social media and knowing about Fore Coffee drinks in the Tangerang area. The sampling technique used in this research used a purposive sampling technique of 140 respondents using the SEM analysis method. The research results in this study show that social media marketing and brand experience have a positive effect on brand equity. Social media marketing and brand experience also have a positive effect on purchase intention. Brand equity also has a positive effect on purchase intention. Then, the social media marketing variable has a direct and positive effect on purchase intention through brand equity. The brand experience variable also has a direct and positive effect on purchase intention through brand equity. The managerial implication of this research on Fore Coffee is that marketing strategies via social media need to be improved to strengthen Fore Coffee brand equity. Managing brand experience well can improve consumer perception of the brand. Furthermore, increasing brand equity can be used as a focus to stimulate consumer purchasing intentions.
Inovasi Manajemen Perubahan Melalui Transformasi Digital di BPJS Kesehatan Muhammad Zamzami; Ari Anggarani
Jurnal Manajemen Bisnis Eka Prasetya Vol 10 No 2 (2024): Edisi September
Publisher : LPPM STIE EKA PRASETYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47663/jmbep.v10i2.428

Abstract

Transformasi digital telah menjadi pusat perhatian banyak organisasi, termasuk BPJS Kesehatan, dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Dalam konteks BPJS Kesehatan, inovasi manajemen perubahan melalui transformasi digital menjadi kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, terutama dalam menyediakan layanan kesehatan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi manajemen perubahan apa saja yang sudah dilakukan BPJS Kesehatan dalam melakukan transformasi digital. Melalui metode penelitian pendekatan kualitatif deskriptif, diperoleh kesimpulan BPJS Kesehatan telah menerapkan strategi transformasi digital melalui pengembangan aplikasi Mobile JKN, Antrean Online, Pelayanan Administrasi Melalui WA (PANDAWA), dan Care Center 165. BPJS Kesehatan berhasil meningkatkan aksesibilitas layanan bagi peserta JKN, mempercepat proses administrasi, dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan yang lebih efektif dan efisien.
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Pelayanan Kesehatan Wenny Virtadaniati; Ari Anggarani
Jurnal Manajemen Bisnis Eka Prasetya Vol 10 No 2 (2024): Edisi September
Publisher : LPPM STIE EKA PRASETYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47663/jmbep.v10i2.433

Abstract

Untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien, penting bagi organisasi untuk memiliki budaya organisasi sebagai panduan kerja. Setiap organisasi memiliki budaya tersendiri yang menjadi norma atau kebiasaan dalam lingkungan kerjanya. Budaya organisasi adalah serangkaian aturan atau nilai yang harus diikuti oleh semua anggota organisasi, dengan tujuan memengaruhi cara mereka bekerja dan berinteraksi, serta membentuk karakteristik individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan, khususnya di pelayanan Kesehatan. Metode penelitian melalui pendekatan kualitatif deskriptif, yang diperoleh kesimpulan (1) Budaya organisasi dan kinerja karyawan adalah dua elemen yang sangat penting dalam sebuah organisasi dan tidak dapat dipisahkan. Budaya organisasi mencakup kebiasaan, nilai-nilai, norma-norma, dan kebijakan-kebijakan yang diarahkan kepada seluruh sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah agar mereka dapat bekerja sesuai dengan standar organisasi dan membantu mendorong organisasi menuju arah kemajuan (2) Peran budaya dalam meningkatkan kinerja di pelayanan itu diperlukan (3) Budaya organisasi, terutama dalam dimensi clan culture, adhocracy culture, market culture, dan hierarchy culture, memiliki pengaruh yang tinggi atau sangat berdampak terhadap kinerja karyawan, termasuk dalam hal kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu.(4) Dengan adanya budaya organisasi yang baik, komitmen terhadap organisasi dapat ditingkatkan, dan ini dapat berkontribusi pada kesuksesan Perusahaan.
THE INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA MARKETING ACTIVITIES, CUSTOMER EXPERIENCE ON REPURCHASE INTENTION THROUGH RELATIONSHIP QUALITY IN INDONESIAN E-COMMERCE Ari Anggarani; Angga Sepian Kusnanda
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 10 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the influence of social media marketing activities and customer experience on repeat purchase intention through relationship quality in the context of e-commerce in Indonesia. The main purpose of the study is to test the direct and indirect relationship between these variables. By involving 190 respondents of e-commerce users and using the SEM PLS method, the results showed that both social media marketing activities and customer experience had a positive influence on the quality of relationships, which in turn had a positive effect on repeat purchase intentions. In addition, relationship quality was found to mediate the influence of social media marketing activities and customer experience on repeat purchase intent. These findings provide new insights into the factors influencing repurchase intent in the context of e-commerce in Indonesia.
Pengaruh Organizational Culture, Humble Leadership dan Knowledge Management Pada Employee Performance: Job Satisfaction Sebagai Intervening Hijriach Harafanny; Ari Anggarani
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (Maret - April 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jemsi.v6i4.4683

Abstract

Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut organisasi untuk terus meningkatkan employee performance, yang menjadi kunci keberhasilan. Permasalahan yang sering dihadapi adalah kurang optimalnya penerapan organizational culture, humble leadership, dan knowledge management, yang berpengaruh terhadap employee performance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh organizational culture, humble leadership, dan knowledge management terhadap employee performance dengan job satisfaction sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan metode survei kuantitatif dengan kuesioner online yang diisi oleh 135 manajer menengah dari berbagai divisi di lima perusahaan konstruksi besar di Jakarta. Data dianalisis menggunakan Partial Least Squares (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational culture, humble leadership, dan knowledge management secara signifikan memengaruhi job satisfaction dan Employee performance. Penelitian ini menyarankan perusahaan untuk memperkuat organizational culture, menerapkan humble leadership, dan meningkatkan knowledge management guna meningkatkan job satisfaction dan employee performance. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperdalam pengaruh humble leadership terhadap employee performance serta memperluas peran organizational culture dan knowledge management, dengan fokus pada inovasi, keterbukaan, dan teknologi dalam pengelolaan pengetahuan. Penelitian ini berkontribusi pada peningkatan pemahaman tentang pentingnya organizational culture, humble leadership, dan knowledge management yang efektif dalam memperkuat job satisfaction dan employee performance di industri konstruksi.