Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI PENANGKAL PETIR EKSTERNAL DENGAN MEMBANDINGKAN METODE SUDUT PROTEKSI METODE JALA-JALA DAN BOLA BERGULIR (Studi Kasus Gedung Biro Rektor USU) Harahap, Raja; Sinambela, Ifan Elekta
Buletin Utama Teknik Vol 19, No 1 (2023): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/but.v19i1.8000

Abstract

Pada penelitian ini melakukan analisa terkait dan membandingkan metode sudut proteksi dan metode bola bergulir pada gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara dengan melakukan evaluasi system penangkal petir eksternal dengan membandingkan metode sudut proteksi, metode jala-jala dan bola bergulir dan juga penulis akan melakukan perancangan suatu system pengaman terhadap bahaya sambaran petir pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa Gedung biro rektor Universitas Sumatera Utara memiliki daerah sambaran petir sekitar 33.493,23 m2 dengan rata-rata sambaran petir ketanah sekitar 38,63 Sambaran perkilo meter persegi pertahun, efisiensi system proteksi pada gedungsekitar 0,92 dan masuk kedalam tingkat proteksi level 2. Penggunaan metode sudut proteksi pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara masih terdapat beberapa ruangan pada sisikanan dan kiri di lantai 3 dan lantai 4 yang masih berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan batang penangkap petir ke-1 dengantinggi 9 meter dan batangpenangkappetir ke-2 dengantinggi 22 meter. Pemasangan dengan metode bola bergulir tidak lagi berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan 47 Splitzen pada atap gedung. Metode Bola bergulir dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang perludilindungi, metode bola bergulir dapat diterapkan untuk semua jenis desain bangunan. Hal ini berbeda dari metode sudut proteksi yang terbatas penggunaannya pada evaluasi tingkat efektivitas sistem perlindungan petir yang telah didesain. Metode jalajalamerupakanmetode yang paling mudah dalam penerapan akan tetapi biaya investasinya cukup mahal.
Evaluasi Penangkal Petir Eksternal Dengan Membandingkan Metode Sudut Proteksi, Metode Jala-Jala Dan Bola Bergulir (Studi Kasus Gedung Biro Rektor USU) Harahap, Raja; Sinambela, Ifan Elekta
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 8, No 3 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jet.v8i3.8803

Abstract

Pada penelitian ini melakukan analisa terkait dan  membandingkan  metode sudut proteksi dan metode bola bergulir pada gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara dengan melakukan evaluasi system penangkal  petireks ternal dengan membandingkan metode sudut proteksi, metode jala-jala dan bola bergulir dan juga penulis akan melakukan perancangan suatu system pengaman terhadap bahaya sambaran petir pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa Gedung biro rektor Universitas Sumatera Utara memiliki daerah sambaran petir sekitar 33.493,23 m2 dengan rata rata sambaran petir ke tanah sekitar 38,63 Sambaran perkilo meter persegi pertahun, efisiensi system proteksi pada gedung sekitar 0,92 dan masuk kedalam tingkat proteksi level 2. Penggunaan metode sudut proteksi  pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara masih terdapat beberapa ruangan pada sisi kanan dan kiri di lantai 3 dan lantai 4 yang masih berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan batang penangkap petir ke-1 dengan tinggi 9 meter dan batang penangkap petir ke-2 dengan tinggi 22 meter. Pemasangan dengan metode bola bergulir tidak lagi berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan 47 Splitzen pada atap gedung. Metode Bola bergulir dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang perlu dilindungi, metode bola bergulir dapat diterapkan untuk semua jenis desain bangunan. Hal ini berbeda dari metode sudut proteksi yang terbatas penggunaannya pada evaluas itingkat efektivitas system perlindungan petir yang telah didesain. Metode jala jala merupakan metode yang paling mudah dalam penerapan akan tetapi biaya investasinya cukup mahal.
EVALUASI PENANGKAL PETIR EKSTERNAL DENGAN MEMBANDINGKAN METODE SUDUT PROTEKSI METODE JALA-JALA DAN BOLA BERGULIR (Studi Kasus Gedung Biro Rektor USU) Harahap, Raja; Sinambela, Ifan Elekta
Buletin Utama Teknik Vol 19, No 1 (2023): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/but.v19i1.8000

Abstract

Pada penelitian ini melakukan analisa terkait dan membandingkan metode sudut proteksi dan metode bola bergulir pada gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara dengan melakukan evaluasi system penangkal petir eksternal dengan membandingkan metode sudut proteksi, metode jala-jala dan bola bergulir dan juga penulis akan melakukan perancangan suatu system pengaman terhadap bahaya sambaran petir pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa Gedung biro rektor Universitas Sumatera Utara memiliki daerah sambaran petir sekitar 33.493,23 m2 dengan rata-rata sambaran petir ketanah sekitar 38,63 Sambaran perkilo meter persegi pertahun, efisiensi system proteksi pada gedungsekitar 0,92 dan masuk kedalam tingkat proteksi level 2. Penggunaan metode sudut proteksi pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara masih terdapat beberapa ruangan pada sisikanan dan kiri di lantai 3 dan lantai 4 yang masih berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan batang penangkap petir ke-1 dengantinggi 9 meter dan batangpenangkappetir ke-2 dengantinggi 22 meter. Pemasangan dengan metode bola bergulir tidak lagi berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan 47 Splitzen pada atap gedung. Metode Bola bergulir dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang perludilindungi, metode bola bergulir dapat diterapkan untuk semua jenis desain bangunan. Hal ini berbeda dari metode sudut proteksi yang terbatas penggunaannya pada evaluasi tingkat efektivitas sistem perlindungan petir yang telah didesain. Metode jalajalamerupakanmetode yang paling mudah dalam penerapan akan tetapi biaya investasinya cukup mahal.