Pada penelitian ini melakukan analisa terkait dan membandingkan metode sudut proteksi dan metode bola bergulir pada gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara dengan melakukan evaluasi system penangkal petir eksternal dengan membandingkan metode sudut proteksi, metode jala-jala dan bola bergulir dan juga penulis akan melakukan perancangan suatu system pengaman terhadap bahaya sambaran petir pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa Gedung biro rektor Universitas Sumatera Utara memiliki daerah sambaran petir sekitar 33.493,23 m2 dengan rata-rata sambaran petir ketanah sekitar 38,63 Sambaran perkilo meter persegi pertahun, efisiensi system proteksi pada gedungsekitar 0,92 dan masuk kedalam tingkat proteksi level 2. Penggunaan metode sudut proteksi pada Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara masih terdapat beberapa ruangan pada sisikanan dan kiri di lantai 3 dan lantai 4 yang masih berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan batang penangkap petir ke-1 dengantinggi 9 meter dan batangpenangkappetir ke-2 dengantinggi 22 meter. Pemasangan dengan metode bola bergulir tidak lagi berpotensi terkena sambaran petir dengan pemasangan 47 Splitzen pada atap gedung. Metode Bola bergulir dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang perludilindungi, metode bola bergulir dapat diterapkan untuk semua jenis desain bangunan. Hal ini berbeda dari metode sudut proteksi yang terbatas penggunaannya pada evaluasi tingkat efektivitas sistem perlindungan petir yang telah didesain. Metode jalajalamerupakanmetode yang paling mudah dalam penerapan akan tetapi biaya investasinya cukup mahal.