<![CDATA[Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mengenalkan rambu-rambu lalu lintas melalui metode simulasi pada Ekstrakurikuler Pramuka di SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta mengenai keselamatan berlalu lintas pada peserta didik tunadaksa. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam membantu kegiatan ini peneliti memanfaatkan kursi roda sebagai alat bantu untuk simulasi rambu lalu lintas. Selain menggunakan alat bantu, peserta didik juga memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dimana terdapat peserta didik yang akan menyebrang jalan. Data yang diperoleh oleh peneliti yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang didapatkan melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Berdasarkan hasil demonstrasi ini dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah mengetahui rambu-rambu lalu lintas yang dapat diterapkan juga mengerti akan arti dari rambu tersebut. Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai yang diharapkan juga mendapat atensi yang baik dari peserta didik, wali murid dan pihak sekolah.Anak dengan hambatan tuna daksa wajib di bekal keterampilan khusus agar bisa menjadi bekal bagi hidupnya kelak, salah satu keterampilan yang wajib diajarkan pada anak Tunadaksa seperti pengenalan rambu-rambu lalu lintas.Berdasarkan hasil demonstrasi yang dilakukan peneliti di SLB Negeri 1 Bantul ini, bisa ditarik disimpulkan bahwa peserta didik sudah mengetahui rambu-rambu lalu lintas yang dapat diterapkan juga mengerti akan arti dari rambu tersebut.]]>
