Rendahnya aktivitas, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar Mata Pelajaran IPAS disebabkan pembelajaran bersifat satu arah atau berpusat pada guru, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, pembelajaran belum menerapkan model yang fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis serta siswa masih sulit memahami konsep materi. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan kombinasi model PBL, STAD, dan NHT. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Tanipah 2 yang berjumlah 20 orang siswa, pada semester II tahun ajaran 2023/2024. Data yang diambil merupakan data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa kemudian menggunakan data kuantitatif untuk hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dan cross tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 3 memperoleh 31 (sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan 3 memperoleh persentase 95% (sangat baik). Adapun keterampilan berpikir kritis pada pertemuan 3 memperoleh 90% (sangat terampil). Untuk ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan 3 memperoleh persentase 95%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBL, STAD, dan NHT dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, Problem Based Learning (PBL), Student Teams Achievement Division (STAD), dan Number Head Together (NHT).