<![CDATA[Masyarakat di Kampung Yoka mayoritas merupakan Orang Asli Papua (OAP) dan bagian dari suku asli yang berada di wilayah Kota Jayapura. Kampung Yoka masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Yoka.Tercatat 30 kasus HIV oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk wilayah Puskesmas Yoka tahun 2023. Merujuk wilayah kerja Puskesmas yang terdapat OAP suku di Kota Jayapura maka untuk kasus HIV Puskesmas Yoka berada pada urutan ketiga setelah Pukesmas Waena 71 kasus dan Puskesmas Hamadi 56 kasus. Penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan kisah pengalaman tenaga kesehatan perempuan saat melayani Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), hambatan, dan strategi yang digunakan. Fenomenologi digunakan sebagai rancangan dalam metode penelitian kualitatif untuk penelitian ini. Purposive sampling digunakan untuk memilih informan yang kaya data memiliki pegalaman kerja yang lama saat awal dan berjalan sebuah pelayanan untuk ODHA Indept Interviuw dilakukan untuk 2 informan inti dan 1 informan pendukung. Temuan pengalamanan terkait mekanisme kerja yang diawali dengan informan melakukan observasi partisipasi untuk memahami pelayanan yang dilakukan kepada ODHA di salah satu rumah sakit di Kota Jayapura. Setelah itu, informan melapor kepimpinan agar segera pindah ke Yoka sambil renovasi klinik. Meskipun belum selesai renovasi tetapi informan telah membawa ODHA ke klinik untuk dirawat. Hasil kerja informan adalah ODHA pertama dirawat menjadi sehat dengan berat badan bertambah sampai 74 kg. Selain pengobatan, gizi, personal hygiene, dan pemberdayaan ODHA. Temuan tentang hambatan dan tantangan yang ditemukan informan adalah stigma dan diskriminasi untuk informan,ODHA putus obat, dan dipandang mendapatkan upah dari konseling. Temuan tentang strategi yang dilakukan oleh informan adalah melakukan pemberdayaan ODHA bekerja di klinik dan menghafalkan nama jenis obat ARV yang diminum. Selanjutnya informan membuat kebijakan agar ODHA yang pernah dilayani tidak dapat kembali ke klinik bila putus obat. Pelayanan yang diberikan tidak hanya tentang pengobatan, tetapi personal hygiene, gizi, dan pemberdayaan ODHA. Stigma dan diskriminasi menjadi tantangan dan hambatan. Kata kunci: Jayapura, ODHA, Pengalaman, Perempuan, Tenaga Kesehatan The community in Kampung Yoka is predominantly composed of indigenous Papuans (OAP) and is part of the tribe located in the Jayapura City area. Kampung Yoka falls under the jurisdiction of the Yoka Health Center. In 2023, the Jayapura City Health Office recorded 30 cases of HIV in the Yoka Health Center area. Referring to the health center's work areas where indigenous Papuans reside in Jayapura City, Yoka Health Center ranks third in HIV cases, following Waena Health Center with 71 instances and Hamadi Health Center with 36 cases. This study aims to describe the experiences of female healthcare workers while serving people living with HIV/AIDS (PLWHA), the obstacles they face, and the strategies they use. Phenomenology is employed as the design in this qualitative research method. Purposive sampling was used to select informants with rich data and long work experience from the beginning and ongoing service to PLWHA. In-depth interviews were conducted with two primary informants and one supporting informant. The informants conducted participant observation to understand the services provided to PLWHA in one of the hospitals in Jayapura City. Subsequently, the informants reported to the leadership that they would move to Yoka while renovating the clinic. Although the renovation was not completed, the informants had already brought PLWHA to the clinic for treatment. The first PLWHA treated recovered and gained weight up to 74 kg. Besides treatment, the services included nutrition, personal hygiene, and empowerment of PLWHA. The obstacles and challenges faced by the informants included stigma and discrimination, PLWHA dropping out of treatment, and the perception that informants were paid for counseling. The strategies employed by the informants included empowering PLWHA to work in the clinic and memorizing the names of ARV drugs taken. Additionally, the informants implemented a policy that PLWHA, which had previously been served, could not return to the clinic if they stopped treatment. The services provided encompassed treatment, personal hygiene, nutrition, and empowerment of PLWHA. Stigma and discrimination remain significant challenges and obstacles. Keywords: Experience, Health Workers, Jayapura, ODHA, Woman]]>
