Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Computed Tomography (CT) Scan Abdomen Kontras dengan Hasil Pemeriksaan Histopatologi (Studi pada Pasien dengan Keganasan Kolorektal): Suitability Computed Tomography (CT) Scan Abdomen Contrast Results with Histopathological Examination Results (Studies in patients with colorectal malignancies) Beni, Muhammad; Nuriya Widyasari, Maya; Eka Listiana, Devia; Yuliastuti, Titik
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 9 No. 2 (2022): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.026 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v9i2.760

Abstract

Latar belakang : CT Scan abdomen kontras adalah modalitas pencitraan yang sering digunakan pada pasien dengan kecurigaan keganasan kolorektal seperti adenokarsinoma, neuroendocrine tumor (NET), gastrointestinal stromal tumor (GIST) dan limfoma karena mampu menskrining, mendiagnosis sekaligus menilai staging. Ketepatan diagnosis dan staging akan berpengaruh terhadap tatalaksana selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan CT Scan abdomen kontras dengan hasil pemeriksaan histopatologi mengenai karakteristik, jenis dan staging lokal pada pasien dengan keganasan kolorektal. Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross- sectional. Terdapat 61 subyek penelitian yang dilakukan penilaian karakteristik, jenis dan stagingnya menggunakan CT Scan oleh dua ahli radiologi konsultan abdomen sedangkan pemeriksaan histopatologi dilakukan oleh ahli patologi anatomi konsultan abdomen. Uji diagnostik dan uji kesesuaian dilakukan untuk menganalisis kesesuaian hasil pemeriksan CT Scan dan histopatologi. Hasil : Berdasarkan karakteristik pada CT Scan, 100% sampel termasuk keganasan yang mengarah pada jenis karsinoma, sehingga kesesuaian karakteristik dan jenis tidak dapat dilakukan. Adapun untuk staging (CT Scan) didapatkan T3 57,4% dan T4 42,6%. Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan 95,1% adenokarsinoma, 3,3% GIST dan 1,6% limfoma dengan staging pT3 65,6% dan pT4 34,4%. Didapatkan konsistensi dalam penilaian staging lokal antara pemeriksaan CT Scan abdomen kontras dan pemeriksaan histopatologi dengan nilai sensitivitas 82,5%, spesifisitas 90%, nilai prediksi positif 94%, nilai prediksi negatif 73%, tingkat akurasi 85% serta nilai kappa 0,691. Simpulan : CT Scan abdomen kontras dapat digunakan sebagai modalitas pencitraan untuk staging pada pasien keganasan kolorektal dengan konsistensi cukup baik.
CASE SERIES : DUPLICATING COLLECTING SYSTEM Dewi, Estherolita; Yuliastuti, Titik; Widyasari, Maya N
Journal of Medicine and Health Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmh.v6i2.7714

Abstract

Duplikasi sistem pieloureter/duplicating collecting system merupakan salah satu kelainan kongenital pada traktus urinarius yang biasanya ditemukan secara insidental. Pemeriksaan foto polos abdomen-intravenous pyelografi (FPA-IVP) dapat memberikan gambaran anatomi yang jelas, Ultra Sono-Graphy (USG) dapat membantu memeriksa ginjal dan kantung kemih dengan baik, Computed Tomography (CT) Urografi dan Magnetic Resonance (MR) Urografi merupakan modalitas pilihan untuk mengevaluasi kelainan traktus urinarius karena dapat menggambarkan detail anatomi dengan baik. Penulisan kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pemanfaatan modalitas pemeriksaan yang tepat dalam mendeteksi kelainan kongenital terutama pada kasus traktus urinarius. Dilaporkan 2 pasien dengan pemeriksaan CT scan abdomen, dengan gambaran hidronefrosis dengan duplikasi pelvic calyceal system (PCS) dan bifid ureter pada kedua pasien, dimana insersi ureter distal pasien pertama pada vesika urinaria (VU) sedangkan pada pasien kedua insersi pada vagina. Gambaran khas pada duplicating collecting system meliputi fusi inkomplit dari upper dan lower moiety dengan variasi ureter seperti penyatuan duplikasi ureter sebelum masuk ke vesika urinaria, ureterokel maupun ektopik ureter yang menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) berulang, refluks vesikoureter, hidronefrosis, hingga gangguan tumbuh kembang. Perawatan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi. Sebagai pilihan modalitas terbaik, CT/MR urografi mampu mendeteksi kelainan bawaan dan memberikan detail anatomi saluran kemih yang baik.