Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN NEUROPATI DIABETIKUM DENGAN DISTRES PSIKOLOGIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 BERDASARKAN ROY’S ADAPTATION MODEL (RAM) DI RUMAH SAKIT CITRA HUSADA JEMBER Agil Khoironi Firdaus; Nikmatur Rohmah; Zuhrotul Eka Yulis
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i2.2402

Abstract

Neuropati diabetikum berdampak pada gangguan neurologis dan meningkatkan beban psikologis. Distress psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2 akan berdampak terhadap peningkatan komplikasi diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan neuropati diabetikum dengan distres psikologis pada penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan Roy’s Adaptation Model (RAM). Penelitian ini menggunakan design cross sectional dengan melibatkan penderita diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi neuropati diabetikum di RS. Citra Husada Jember sebanyak 113 partisipan. Partisipan dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner neuropathy symptom score dan Diabetes Distress Scale-17. Data dianalisis menggunakan uji multinomial logistic regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi neuropati diabetikum melaporkan sebagian besar mengalami neuropati diabetikum derajat berat (60,2%) dan terbanyak mengalami distress psikologi tinggi (38,9%). Model analisis regresi logistik multinomial menunjukkan pada penderita diabetes melitus tipe 2 potensi mengalami distress psikologis rendah yaitu neuropati ringan (OR= 44.091, p=0,006), laki – laki (OR= 2.373, p= 0,006), nilai Hba1c normal (OR= 1.233, p= 0,030), lama menderita diabetes antara 1-5 tahun (OR= 2.647, p= 0,010), serta gula darah ≥200 mg/dl merupakan protektif (OR= 0.011, p= 0,001). Neuropati diabetikum secara progresif meningkatkan risiko distress psikologis sehingga perlu untuk skrining terkait neuropati dan distress psikologis serta pemberian intervensi keperawatan psikologis dengan mempertimbngkan tingkat keparahan neuropati, jenis kelamin dan kestabilan gula darah.