Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INTERVENSI FISIOTERAPI DADA PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) UNTUK MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN DI RUANG PERAWATAN UMUM (RPU 1) RS AN-NISA TANGERANG Setyorini, Nur Fitria; Meynur Rohmah; Elidia Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i5.4971

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas kronis di seluruh dunia, banyak orang menderita penyakit ini selama bertahun-tahun dan meninggal sebelum waktunya atau akibat komplikasinya. Laporan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease menyebutkan bahwa faktor risiko PPOK paling umum adalah asap rokok dan polusi udara, yang berasal dari partikel kimia, gas industri atau rumah tangga. Jumlah penderita PPOK di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang dengan prevalensi 5,6% menurut data dari Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK di Indonesia yang diterbitkan oleh PDPI tahun 2023. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh teknik fisioterapi dada terhadap peningkatan saturasi oksigen pada penderita penyakit paru obstruktif kronik. Metode: penulis menggunakan metode teknik fisioterapi dada terhadap proses peningkatan saturasi oksigen oksigen pada penderita penyakit paru obstruktif kronik. Terapi ini dilakukan selama 15 menit, sebanyak 3 kali dalam seminggu. Hasil Penelitian: Teknik fisioterapi dada yang dilakukan pada Tn. E berpengaruh dalam peningkatan saturasi oksigen oksigen. Kesimpulan: hasil implementasi yang dilakukan pada Tn. E mendapatkan hasil yaitu Teknik fisioterapi dada dapat mempengaruhi peningkatan saturasi oksigen pada penderita PPOK. Kata Kunci: penyakit paru obstruktif kronik, saturasi oksigen, fisioterapi dada. ABSTRACK Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a major cause of chronic morbidity and mortality worldwide, many people suffer from this disease for years and die prematurely or due to its complications. The Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease report states that the most common risk factors for COPD are cigarette smoke and air pollution, which comes from chemical particles, industrial or household gases. The number of COPD sufferers in Indonesia is estimated to be 4.8 million people with a prevalence of 5.6% according to data from the Guidelines for Diagnosis and Management of COPD in Indonesia published by PDPI in 2023. Objective: to determine the effect of chest physiotherapy techniques on increasing oxygen saturation in sufferers of chronic obstructive pulmonary disease. Method: The author uses chest physiotherapy techniques to increase oxygen saturation in sufferers of chronic obstructive pulmonary disease. This therapy is carried out for 15 minutes, 3 times a week. Research Results: Chest physiotherapy techniques performed on Mr. E has an effect on increasing oxygen saturation. Conclusion: the results of the implementation carried out on Mr. E obtained the results, namely that chest physiotherapy techniques can influence the increase in oxygen saturation in COPD sufferers. Keywords: chronic obstructive pulmonary disease, oxygen saturation, chest physiotherapy.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INTERVENSI PURSE LIP BREATHING EXERCISE UNTUK MENURUNKAN SESAK PADA PASIEN EFUSI PLEURA DI RUANG PERAWATAN UMUM (RPU 1) RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG Saputri, Dea; Meynur Rohmah; Elidia Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5097

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Efusi pleura adalah penumpukan cairan abnormal di dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal, sejumlah kecil cairan terus diproduksi dan diserap kembali di dalam rongga ini untuk menjaga pelumasan dan memperlancar pergerakan paru-paru selama pernapasan. Tujuan : Untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien efusi pleura dalam upaya mengurangi sesak dan memperbaiki Spo2 dan respirasi dengan teknik purse lip breathing exercise di Ruang Perawatan Umum 1 di Rumah Sakit An-nisa . Studi kasus menggunakan 1 responden dengan kriteria pasien efusi pleura. Metode Penelitian: Mahasiswi mengimplementasikan asuhan keperawatan pada pasien efusi pleura dengan pemberian terapi purse lip breathing exercise selama 5-15 menit dengan perbandingan jurnal. Hasil: Studi kasus menunjukkan bahwa pemberian teknik relaksasi purse lip breathing exercise selam 5-15 menit mampu mengurangi atau menurunkan sesak pada pasien efusi pleura.Kesimpulan : Terapi relaksasi purse lip breathing exercise yang diberikan pada pasien efusi pleura terbukt dapat mengurangi rasa sesak dan memperbaiki Spo2 dan respirasi. Kata kunci : Efusi pleura, Spo2, purse lip breathing exercise ABSTRACTBackground: Pleural effusion is an abnormal accumulation of fluid in the pleural cavity. Under normal circumstances, small amounts of fluid are continuously produced and reabsorbed within this cavity to maintain lubrication and facilitate lung movement during breathing. Objective: To provide nursing care for pleural effusion patients in an effort to reduce shortness of breath and improve Spo2 and respiration using the purse lip breathing exercise technique in General Treatment Room 1 at An-nisa Hospital. The case study used 1 respondent with the criteria of a pleural effusion patient. Research Method: Female students implement nursing care for pleural effusion patients by providing purse lip breathing exercise therapy for 5-15 minutes with journal comparison. Results: The case study shows that giving purse lip breathing exercise relaxation techniques for 5-15 minutes can reduce or reduce tightness in pleural effusion patients. Conclusion: Purse lip breathing exercise relaxation therapy given to pleural effusion patients has been proven to reduce tightness and improve Spo2 and respiration. Key words: Pleural effusion, Spo2, purse lip breathing exercise
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INTERVENSI TERAPI DZIKIR UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN ASITES HIPOALBUMINEMIA DI RUANG PERAWATAN UMUM (RPU 1) RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG Sintiya, Fitri; Meynur Rohmah; Elidia Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5098

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Hipoalbuminemia adalah suatu kondisi abnormal yang ditunjukkan dengan level albumin dalam darah yang rendah, dimana albumin merupakan protein utama yang penting dalam tubuh. Beberapa keluhan yang dapat dialami oleh penderita hipoalbuminemia adalah pembengkakan pada wajah atau tungkai dan perut akibat penumpukan cairan (edema). Dari penyakit tersebut pasien mengalami kecemasan dengan intensitas sedang. Terapi dzikir merupakan faktor yang utama dalam mempercepat pemulihan dan dapat menyebabkan penurunan tingkat kecemasan Tujuan : Melaksanakan asuhan keperawatan dengan intervensi terapi dzikir terhadap penurunan kecemasan pada pasien dengan asites hypoalbuminemia. Metode : Implementasi menggunakan studi kasuss. Hasil : adanya pengaruh terapi dzikr terhadap penurunan kecemasan pada pasien dengan asites hypoalbuminemia. Kesimpulan : terapi dzikir merupakan salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan kecemasan pada pasien. Kata kunci : Hipoalbuminemia, Kecemasan, Terapi Dzikir ABSTRACT Introduction : Hypoalbuminemia is an abnormal condition indicated by low levels of albumin in the blood, where albumin is the main protein that is important in the body. Some complaints that sufferers of hypoalbuminemia can experience are swelling of the face or legs and stomach due to fluid buildup (edema). Due to this disease, the patient experiences anxiety of moderate intensity. Dhikr therapy is the main factor in speeding up recovery and can cause a decrease in anxiety levels. Objective : To implement nursing care with dhikr therapy interventions to reduce anxiety in patients with hypoalbuminemia ascites. Method : Implementation using case studies. Results : there is an effect of dhikr therapy on reducing anxiety in patients with hypoalbuminemia ascites. Conclusion : dhikr therapy is a non-pharmacological therapy to reduce anxiety in patients. Keywords: Hypoalbuminemia, Anxiety, Dhikr Therapy
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Intervensi Range of Motion (ROM) Terapi Genggam Bola Tangan Di HCU Stroke RS An- Nisa Siti Aan Hasanah; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke Non Hemoragik merupakan suatu gangguan yang terjadi pada aliran pembuluh darah di otak. Stroke juga merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab terjadinya disabilitas ketiga di dunia. Data WSO (World Stroke Organization) menunjukan bahwa terdapat 13,7 juta kasus baru strok setiap harinya dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi akibat stroke. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian terapi rom genggam bola tangan untuk mencegah terjadinya gangguan mobilitas fisik . tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas terapi genggam bola terhadap status hemodinamik pasien sebagai bentuk peningkatan kekuatan otot. Metode yang digunakan studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Hasil: didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan kekuatan otot pasien membaik terutama pada nilai tetekanan darah (Mean Atrial Pressure) membaik. Kesimpulan: Terdapat perubahan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik sebelum dan sesudah dilakukan tindakan rom terapi genggam bola tangan di ruang HCU stroke An-Nisa Tangerang.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Intervensi Tindakan Closed Suction Pasien Terpasang Ventilator Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Di Ruang ICU RS An-Nisa Tangerang Siti Hayatun Nupus; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan merupakan kondisi kegawatdaruratan, hal ini disebabkan adanya penyumbatan pembuluh darah di otak. stroke non hemoragik yaitu adanya sumbatan pada pembuluh darah otak. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tindakan closed suction yang efektif untuk mencegah terjadinya bersihan napas tidak efektif. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas pemberian closed suction terhadap bersihan jalan napas pasien sebagai bentuk pencegahan bersihan napas tidak efektif. Metode: Metode yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan observational melalui studi kasus dengan melakukan intervensi keperawatan. Hasil: Didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan terdapat perubahan saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator sebelum dan sesudah dilakukan tindakan closed suction. Kesimpulan: Terdapat perubahan saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator sebelum dan sesudah dilakukan tindakan closed suction di ruang ICU An-Nisa Tangerang.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stoke Non Hemoragik Dengan Pemberian Terapi AIUEO Terhadap Pasien Gangguan Komunikasi Verbal Di Ruang HCU Stroke RS An-Nisa Tangerang Irfan Alamsyah; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kondisi hilangnya fungsi neurologis secara cepat karena adanya gangguan perfusi pembuluh darah otak. Stroke non hemoragik terjadi akibat adanya sumbatan pada lumen pembuluh darah otak dan memiliki prevalensi tertinggi, yaitu 88% dari semua stroke. Intervensi yang dilakukan adalah dengan melakukan terapi AIUEO untuk mencegah terjadinya gangguan komunikasi verbal. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi AIUEO terhadap gangguan komunikasi verbal. Metode yang digunakan studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Hasil yang didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan mengalami perubahan namun tidak secara signifikan, dan membutuhkan beberapa bulan untuk berhasil .
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Intervensi Mirror Therapy Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Di Ruang High Care Unit (HCU) Stroke RS An-Nisa Tangerang Siti Suryanti; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan gejala muka terasa tebal, telapak tangan dan kaki mati rasa, mendadak mengalami lemas pada salah satu sisi ekstremitas tubuh, sehingga kesulitan berjalan, hilangnya koordinasi atau keseimbangan tubuh mendadak, gangguan bicara tiba-tiba, pusing atau nyeri kepala mendadak dengan penyebab tidak jelas. Metode yang digunakan studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Hasil yang didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan belum terdapat peningkatan kekuatan otot pada pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan mirror therapy. Kesimpulan berdasarkan hasil intervensi yang dilakukan sebanyak 3 kali dapat disimpulkan bahwa belum terdapat perbedaan kekuatan otot pasien sebelum dan sesudah dilakukan intervensi mirror therapy kepada pasien. Tindakan keperawatan sebagai evidence base yang dapat diberikan berupa mirror therapy secara berkala.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stoke Hemoragik Post Op Vp Shunt Dengan Intervensi Head Up 30o Terhadap Penurunan Tekanan Intrakranial Di Ruang ICU RS An-Nisa Tangerang Siti Hilda; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah gangguan yang menyerang otak secara mendadak dan berkembang cepat yang berlangsung lebih dari 24 jam, hal tersebut disebabkan oleh iskemik maupun hemoragik di otak sehingga keadaan tersebut menyebabkan suplai oksigen ke otak terganggu dan dapat mempengaruhi kinerja otak. Stroke biasanya disertai dengan adanya peningkatan tekanna intrakranial (TIK) ditandai dengan keluhan nyeri kepala sampai mengalami penurunan kesadaran. Intervensi yang dilakukan adalah dengan melakukan head up 30O untuk mencegah terjadinya penurunan tekanan intrakranial. Tujuan : karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas pemberianposisi head up 30Oterhadap penurunan tekanan intrakranial. Metode : yang digunakan studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Hasil : yang didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan terdapat perubahan tanda-tanda vital pada pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan head up 30O.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik (SNH) Dengan Intervensi Range of Motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot Di Ruang HCU Stroke RS An-Nisa Siti Hadydatul Muliyah; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke menjadi masalah kesehatan yang mendunia, serius, dan penting. Penyakit strok merupakan penyakit degenerative dan penyakit tidak menural. WHO (Word Healh Organition) stroke merupakan penyebab ketiga kematian dan penyebab keenam yang paling umum dari kecacatan. Sekitar 15 juta orang menderita stroke yang pertama kali setiap tahun, dengan sepertiga dari kasus ini atau sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian (3,5 juta perempuan dan 3,1 juta laki-laki). Presentase kematian dini karena stroke naik menjadi 94% pada orang dibawah usia 70 tahun. Tujuan: melatih kemampu melakukan terapi ROM secara mandiri agar kelenturan dan kekuatan otot serta sendi bisa bergerak dengan aktif. Metode: Studi kasus yang dilakukan selama 3 hari pertemuan dengan intervensi melakukan gerak range of motion ROM . Hasil: hasil studi kasus menunjukkan dimana pemberian terapi range of motion ROM membantu menggerakan anggota tubuh dan metabolisme otak meningkat sehingga setatus dinamik pasien kembali normal.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Hemoragik Post Craniotomy Dengan Intervensi Fisioterapi Dada Menggunakan Teknik Clapping Dan Vibrasi Terhadap Saturasi Oksigen Di Ruang ICU RS An-Nisa Tangerang Muhamad Qurtusi Yasin; Zahrah Maulidia Septimar; Elidia Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus atau gangguan fungsi otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Craniotomy merupakan prosedur terapi standar otak yang masih merupakan terapi utama dalam penangan stroke hemoragik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tindakan fisioterapi dada yang efektif untuk mencegah terjadinya bersihan napas tidak efektif. Tujuan: karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui efektifitas fisioterapi dada terhadap bersihan jalan napas pasien sebagai bentuk pencegahan bersihan napas tidak efektif. Metode: yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan observational melalui studi kasus dengan melakukan intervenai keperawatan Hasil: Didapatkan setelah pemberian intervensi selama 3 hari menunjukan terdapat perubahan saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator sebelum dan sesudah dilakukan tindakan fisioterapi dada. Kesimpulan: Terdapat perubahan saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator sebelum dan sesudah dilakukan tindakan fisioterapi dada di ruang ICU An-Nisa Tangerang.