Kemampuan pemecahan masalah merupakan komponen krusial dalam pembelajaran matematika, karena melibatkan pemahaman konsep, penalaran logis, dan keterampilan berpikir sistematis. Di tingkat SMP, salah satu topik penting yang menuntut keterampilan ini adalah Teorema Pythagoras. Variasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah pada topik ini perlu dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi kendala dan merancang strategi pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan tahapan Polya: (1) memahami masalah, (2) menyusun rencana penyelesaian, (3) melaksanakan rencana, dan (4) memeriksa kembali hasil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek tiga siswa kelas VIII SMP yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Data dikumpulkan melalui dua sesi: tes tertulis pemecahan masalah dan wawancara mendalam untuk menggali strategi berpikir siswa, dengan dokumentasi sebagai pendukung. Analisis dilakukan dengan model Miles dan Huberman: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pola yang konsisten: siswa dengan kemampuan tinggi dapat melalui seluruh tahapan Polya secara sistematis; siswa dengan kemampuan sedang mengalami kesulitan pada tahap menyusun rencana penyelesaian; sedangkan siswa dengan kemampuan rendah mengalami hambatan hampir di semua tahapan, terutama dalam memahami masalah. Temuan ini mengindikasikan perbedaan signifikan dalam pendekatan penyelesaian masalah. Implikasi praktisnya, pembelajaran berbasis tahapan Polya dapat difokuskan untuk memperkuat pemahaman masalah dan perencanaan solusi bagi siswa dengan kemampuan rendah.