Latar Belakang : Retinopati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular dari Diabetes Melitus (DM) berupa mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan mikrovaskular pada retina yang dapat menyebabkan buta permanen. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi derajat keparahan retinopati diabetik seperti hiperglikemi, lama durasi DM, dan hipertensi. Tindakan pembedahan untuk retinopati diabetik adalah vitrektomi untuk membersihkan vitreus yang keruh akibat perdarahan sehingga meningkatkan tajam penglihatan. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien retinopati diabetik yang dilakukan pembedahan vitrektomi. Metode : Jenis penelitian deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien retinopati diabetik yang dilakukan pembedahan vitrektomi di RSKM Padang Eye Center tahun 2019-2020 dengan 50 pasien. Analisis data univariat dengan program SPSS versi 25.0. Hasil : Karakteristik pasien retinopati diabetik yang dilakukan pembedahan vitrektomi didapatkan usia terbanyak 46-55 tahun dan 56- 65 tahun masing-masing 17 orang (34%),dengan jenis kelamin didominasi perempuan (58%), dan tipe DM tipe 2 (98%), durasi lama menderita diabetes < 5 tahun (38%), dengan memiliki riwayat hipertensi (76%), derajat retinopati diabetik terbanyak PDR+PV (50%), dengan keterlibatan mata bilateral(86%), jenis tindakan vitrektomi terbanyak vitrektomi + endolaser + inj. Anti-VEGF (34%), mengalami visus sebelum tindakan dengan kategori buruk (96%), visus 1 bulan setelah pembedahan sebagian besar masih dalam kategori buruk (84%), dan kualitas penglihatan subjektif pasien setelah 1 bulan pembedahan adalah membaik (42%). Kesimpulan : Usia terbanyak 46-65 tahun, jenis kelamin perempuan, tipe DM tipe 2, durasi lama menderita diabetes < 5 tahun, memiliki riwayat hipertensi, dengan derajat PDR+PV, mata yang terlibat bilateral, tindakan vitrektomi + endolaser + inj. Anti- VEGF, visus sebelum pembedahan buruk, visus setelah pembedahan vitrektomi buruk namun ada perbaikan visus sebesar 38% dan kualitas penglihatan subjektif pasien setelah pembedahan membaik.