p-Index From 2020 - 2025
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Scientific Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Scientific Journal

Peran Laktat pada Sepsis dan Pemeriksaan Laboratoriumnya Donaliazarti
Scientific Journal Vol. 1 No. 4 (2022): SCIENA Volume I No 4, July 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.587 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i4.53

Abstract

Sepsis merupakan suatu sindrom klinis akibat infeksi dan bermanifestasi sebagai systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada kondisi sepsis, laktat dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar oleh karena peningkatan produksi laktat secara aerob atau anaerob dan dikombinasi dengan penurunan klirens laktat. Pengukuran kadar laktat berguna untuk mendeteksi adanya hipoksia jaringan yang masih belum terlihat jelas sehingga dapat diberikan terapi lebih awal dan memantau respons terapi. Peningkatan kadar laktat juga berhubungan dengan penurunan kemampuan bertahan hidup pasien. Sejumlah alat di laboratorium dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan laktat di antaranya alat kimia klinik otomatis, alat point of care testing (POCT) dan alat blood gas analyzer. Metode untuk pemeriksaan laktat adalah enzimatik di antaranya menggunakan enzim laktat oksidase dan laktat dehidrogenase. Laktat berperan penting dalam diagnosis sepsis berat, sebagai indikator prognosis dan pemantauan respons terapi.
Uji Kepekaan Antimikroba dengan Metode Otomatis dan Metode Molekular Donaliazarti
Scientific Journal Vol. 2 No. 2 (2023): SCIENA Volume II No 2, Maret 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v2i2.80

Abstract

Uji kepekaan antimikroba penting untuk mengonfirmasi kepekaan mikroorganisme terhadap antimikroba empiris yang telah dipilih atau untuk mendeteksi adanya resistensi pada isolat tersebut. Tujuan utama uji kepekaan antimikroba adalah membantu klinisi memilih antimikroba paling tepat untuk terapi. Uji kepekaan antimikroba juga digunakan untuk mengevaluasi aktivitas in vitro antimikroba baru. Metode otomatis dengan menggunakan alat telah banyak dikembangkan untuk mempermudah pemeriksaan uji kepekaan antimikroba dan yang direkomendasikan FDA adalah Vitek 2 System, MicroScan Walk Away, BD Phoenix Automated Microbiology System, dan Sensititre ARIS 2X. Metode molekular dikembangkan untuk mengonfirmasi resistensi antimikroba pada isolat dan deteksi langsung resistensi tersebut dalam spesimen klinis. Pemeriksaan dilakukan dalam rentang waktu lebih singkat sehingga dapat memberikan informasi lebih cepat. Metode molekular yang digunakan untuk mendeteksi gen resisten adalah nucleic acid based technology yang terdiri dari hibridisasi dan amplifikasi menggunakan teknik PCR. Real time polymerase chain reaction adalah teknik PCR yang menggunakan molecular beacon dan sudah diterapkan untuk identifikasi serta deteksi resistensi pada MRSA, VMRSA, dan Mycobacterium tuberculosis resisten rifampisin.
Serum Based Marker untuk Pemeriksaan Laboratorium Karsinoma Mamae Donaliazarti
Scientific Journal Vol. 3 No. 2 (2024): SCIENA Volume III No 2, March 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i2.132

Abstract

Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia dan salah satu penyebab penting morbiditas dan mortalitas pada anak dan dewasa. Kanker disebabkan oleh proliferasi sel yang tidak terkontrol dan penyebaran klon sel ganas. Karsinoma mammae adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan payudara dan merupakan kanker yang paling banyak mengenai wanita, sekitar satu juta kasus baru didiagnosis setiap tahunnya. Penanda tumor adalah suatu senyawa yang dapat diukur dalam darah, jaringan tumor atau cairan tubuh lainnya yang digunakan untuk membantu  deteksi kanker dan atau terapinya. Penanda tumor karsinoma mammae dibagi menjadi tiga yaitu penanda yang terdapat pada serum (serum based marker), penanda yang terdapat pada jaringan (tissue based marker), dan penanda genetik (genetic marker). Serum based marker di antaranya MUC-1 (CA 15.3, CA 27.29), CEA, sitokeratin (TPA, TPS, CYFRA 21-1), sHER-2 dan proteomic. Pemeriksaan serum based marker banyak dilakukan karena lebih ekonomis dan tidak invasif. European Group for Tumor Markers dan NACB menyatakan bahwa pengukuran penanda tumor secara berkala penting untuk memantau pasien karsinoma mammae dalam rangka deteksi awal terjadinya rekurensi, karena penanda tumor sering meningkat sebelum munculnya tanda klinis atau radiologis. Pemeriksaan serial penanda tumor juga berguna untuk menentukan prognosis dan pemantauan terapi.  
Imunopatogenesis Karsinoma Mamae Donaliazarti
Scientific Journal Vol. 3 No. 6 (2024): SCIENA Volume III No 6, November 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i6.160

Abstract

Malignant tumors that originate in the breast tissue are breast cancer. Breast cancer is the most common cancer in women and is the main cause of death in women between 40 and 59 years of age. Risk points for developing mammary carcinoma include age, gender, ethnicity, hormones, previous history of cancer, environmental exposures, diet, and inflammation. Breast cancer can have different characteristics even though it arises from the same cell type. Based on the presence or absence of ER, breast cancer is divided into ER- breast cancer and ER+ breast cancer. The change of normal cells into cancer is a complex process and consists of at least two phases, namely initiation and promotion. Cancer-related genes are divided into three categories: oncogenes, tumor suppressor genes, and genes that regulate apoptosis. Mutations in these genes can cause normal breast cells to become cancerous. The immune system acts as immunosurveillance needed to recognize and destroy abnormal cells before they develop into tumors or kill them if they have already grown. A new paradigm on the interaction of the immune system and tumor cells developed the immunoediting hypothesis. The immunoediting process consists of three phases: elimination, equilibrium and escape. Immunopathogenesis of breast cancer needs to be known as a basis for the development of future management.
Aspek Pemeriksaan Laboratorium Pada Hemophagocytic Lymphohistiocytosis Komala, Winda; Donaliazarti
Scientific Journal Vol. 4 No. 4 (2025): SCIENA Volume IV No 4, July 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i4.246

Abstract

Hemophagocytic Lymphohistiocytosis (HLH) adalah kelainan hematologi dimana makrofag teraktivasi di luar regulasi sistem imun yang normal. Kelainan ini merupakan sindrom hiperinflamasi yang disebabkan aktivasi berlebihan limfosit dan makrofag yang memproduksi banyak sitokin. Sindrom HLH merupakan keadaan gawat darurat pada seluruh usia. Manifestasi klinis yang tidak spesifik menyebabkan penyakit ini sering luput dari diagnosis. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama badan terasa letih, pucat dan demam hilang timbul sejak beberapa waktu yang lalu. Pada pemeriksaan darah ditemukan pansitopenia, peningkatan D-Dimer, gangguan elektrolit, hipoalbuminemia dan peningkatan enzim hepar. Pemeriksaan Bone Marrow Punction (BMP) menunjukkan eritropoietik, granulopoietik, dan trombopoietik dalam batas normal kecuali makrofag yang mencapai 11% dan disertai hemofagositosis oleh makrofag. Makrofag yang ditemukan di BMP terlihat sedang memfagosit sel-sel hematologi seperti neutrofil segmen, neutrofil batang, trombosit, dan berbagai sel hematologi lain yang tidak dapat dipastikan jenisnya.