Penelitian ini adalah tentang Peranan Karakter Anak dalam Perspektif Filsafat Pendidikan. Pendidikan karakter adalah suatu penanaman nilai-nilai baik kepada anak didik agar menjadi manusia yang seutuhnya (yaitu menjadi insan kamil). Pendidikan karakter dianggap penting untuk memperbaiki moral bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan. Pendidikan karakter mengunggah dunia pendidikan untuk membentuk dan memperbaiki moral-moral anak didik yang semakin merosot. Penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang objek penelitiannya dicari lewat beragam informasi kepustakaan (buku, jurnal ilmiah, dokumen) dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci tentang peranan karakter anak dalam perspektif Filsafat Pendidikan. Penulis mengambil dua perspektif dari sisi filsafat pendidikan umum dan filsafat pendidikan Islam. Dari perspektif Filsafat Umum ialah Ki Hadjar Dewantara. Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan haruslah bersifat nasional. Proses pendidikan memiliki pencapaian target berupa proses transfer ilmu pengetahuan dan transformasi nilai untuk pembentukan karakter anak didik. Pembentukan karakter anak didik perlu melibatkan tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat). Sedangkan dari sisi pandang filsafat pendidikan Islam ialah tokoh filsafat Al Rasyidin. Pendidikan karakter dimulai dari pendidikan akhlaq. Dalam Islam, akhlaq adalah akar dari segala kebaikan dan keutamaan yang akan memberi nilai setiap amal atau perilaku manusia. Selain itu, Proses pembentukan karakter bisa juga melalui pendidikan yang dibangun atas dasar konsepsi Islam tentang manusia sebagai makhluk yang memiliki kesatuan utuh dan terintegrasi antara ‘aql, qalb, dan nafs. Proses pembentukan, pembinaan, dan pengembangan kepribadian Islam diawali dari tazkiyah kemudian beranjut dengan ta’lim, tarbiyah atau ta’dib.