Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberian Edukasi tentang Penggunaan Jahe dan Madu sebagai Upaya Nonfarmakologis untuk Anak dengan ISPA Pada Kader Posyandu di Desa Karangaren Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Kirana, Lintang; Cahyaningrum, Etika Dewi; Murniati, Murniati
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): September 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i5.610

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) saat ini masih menjadi permasalahan yang sering ditemukan pada anak. Data hasil pra survei yang didapatkan penulis melalui wawancara dengan bidan desa di Desa Karangaren Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga terdapat sejumlah 81 kasus ISPA pada anak. Penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu kader posyandu sekaligus seorang ibu yang mengatakan bahwa masih belum paham mengenai penggunaan jahe dan madu yang dapat digunakan untuk penanganan ISPA pada anak dan balita. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu mengenai penanganan ISPA melalui penggunaan jahe dan madu sebagai upaya nonfarmakologis dan untuk menyampaikan kembali informasi penanganan ISPA kepada orang tua anak. Metode PkM yang digunakan yaitu menggunakan lembar kuesioner pre test, pemberian pendidikan kesehatan melalui ceramah serta diskusi dengan media powerpoint dan leaflet yang dibagikan diakhir kegiatan, pengisian kuesioner post test serta evaluasi kegiatan. Pertemuan pertama tahap pre test didapatkan hasil identifikasi karakteristik usia kader antara usia 34-53 tahun, dan karakteristik pendidikan mulai dari tingkat SMP/SLTP, SMA/SLTA, dan D2, serta mayoritas karakteristik pekerjaan kader tidak bekerja sebagai ibu rumah tangga. PkM dilaksanakan selama 2 kali pertemuan bertempat di Balai Desa Karangaren dan diikuti oleh 10 kader posyandu yang terevaluasi. Hasil PkM didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dari nilai rata-rata skor pre test 63,6 meningkat menjadi 82,9 pada post test dengan selisih nilai 19,3. Kesimpulan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader melalui kegiatan pendidikan kesehatan dan bertambahnya pemahaman kader posyandu di Desa Karangaren. Bagi kader posyandu diharapkan dapat menyampaikan kembali informasi penanganan ISPA menggunakan jahe dan madu pada orang tua anak. Luaran dari kegiatan PkM ini yaitu Pubikasi Jurnal Pengabdian Masyarakat mengenai pemberian edukasi tentang kegunaan jahe dan madu sebagai upaya nonfarmakologis untuk anak dengan ISPA.