Bahan konstruksi daur ulang, khususnya agregat, telah mendapat perhatian selama beberapa dekade terakhir untuk mengatasi kekurangan agregat dan mendorong beton berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun demikian, penggunaan recycled coarse aggregate (RCA) pada tingkat penggantian penuh dapat menyebabkan penurunan karakteristik segar, mekanis, dan daya tahan dibandingkan dengan beton yang diproduksi dengan bahan Natural Coarse Aggregates (NCA). Untuk dapat meminimalkan dampak negatif kelemahan RCA, penggunaan geopolimer bisa menjadi salah satu jalan keluar. Geopolimer akan digunakan sebagai bahan pelapis permukaan pada RCA, yang diharapkan mampu menekan kelemahan RCA itu sendiri. Geopolimer terbuat sintesa dari bahan organik dengan proses polimerisasi. Dalam penelitian ini dibahas pengaruh soaking time pada saat coating agregat kasar daur ulang. Lama waktu perendamaan atau soaking time yang ditentukan yaitu 5 menit dan 10 menit. Agregat kasar daur ulang untuk variasi soaking time 5 menit memiliki hasil yang paling optimal, dimana dibuktikan dengan meningkatnya berat isi dan penurunan nilai penyerapan yang dimiliki RCA sebelum dan setelah dilakukan coating, serta nilai hasil pengujian aggregate crushing value (ACV). Pada agregat kasar daur ulang untuk variasi soaking time 5 menit geopolimer menyerap secara optimal dan mengalami pengeringan yang sempurna, sedangkan untuk waktu 10 menit geopolimer mengalami penyerapan yang berlebih dan dapat pudar saat dilakukan pengujian, hal ini dapat dilihat dari hasil scanning electron microscope (SEM). Penulis menyarankan untuk menggunakan RCA dari sumber beton dengan bahan dan mutu yang sama agar dapat menghasilkan perbandingan yang lebih efektif dan akurat. Kata kunci: recycled coarse aggregate, geopolimer, soaking time, aggregate crushing value, scanning electron microscope.