Beton adalah bahan konstruksi yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Aktivitas konstruksi berkontribusi dalam menghasilkan 45% emisi CO2 global dan 40% konsumsi energi dunia. Jika tidak dilakukan pemanfaatan maka pada akhirnya akan mencemari lingkungan. Dalam dunia konstruksi saat ini berbagai cara kerap dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan cara mendaur ulang agregat atau biasa disebut Recycled Coarsed Aggregate (RCA). RCA memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada NCA dikarenakan terdapat keretakan pada permukaan RCA. Beberapa penelitian terdahulu menemukan tingkat penyerapan air pada RCA sebesar 3 – 12% diakibatkan mortar lama yang masih menempel pada RCA, sedangkan NCA tingkat penyerapan air hanya ditemukan 1 – 5%. Salah satu bentuk perbaikan RCA adalah dengan metode biomineralisasi yang merupakan sebuah proses presipitasi kalsium kabonat yang dapat dimodulasi oleh mikroorganisme atau yang dikenal dengan MICP. Penelitian ini juga memanfaatkan kemampuan bakteri untuk mensekresi bahan organik seperti ekspolisakarida dengan menggunakan glukosa dengan kadar konsentrasi sebesar 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebagai sumber karbonnya. Eksopolisakarida yang terbentuk diharapkan mampu berfungsi sebagai perekat presipitat kasium karbonat pada permukaan RCA sehingga terjadi peningkatan pada mutu RCA. Beton dengan variasi RCA 0,1% merupakan beton yang menggunakan RCA yang telah diperbaiki dengan penambahan kadar glukosa sebesar 0,1%. Variasi RCA 0,1% memiliki nilai penyusutan beton yang lebih rendah dibandingkan dengan beton variasi lain. Hal ini menunjukan jika semakin tinggi kadar glukosa yang ditambahkan pada larutan bakteri makan akan semakin memperbesar nilai penyusutan beton. Penambahan kadar glukosa yang tinggi juga akan mengganggu proses dari pengendapan kalsium karbonat karena akan ekospolisakarida yang terbentuk akan mengikat ion kalsium. Penullis menyarankan agar data yang dihasilkan menjadi akurat adalah dengan menggunakan sumber RCA yang berasal dari sumber NCA yang sama agar dapat dilakukan perbandingan dan juga membahas analisis biaya. Kata kunci: Agregat kasar daur ulang, Bakteri ureolitik Micrococcus Luteus, Beton, Penyusutan kering beton.