Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan rentan terhadap gempa bumi. Keterbatasan lahan membuat bangunan bertingkat lebih dari dua lantai menjadi kebutuhan. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, mulai dari retak hingga kegagalan total yang mengakibatkan bangunan roboh. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menciptakan bangunan bertingkat yang tahan gempa. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menambahkan bracing pada struktur bangunan. Sistem bracing yang umum digunakan adalah rangka berpengaku konsentris dan eksentris. Dalam penelitian ini, dibuat tiga sampel uji portal menggunakan beton bertulang dengan spesifikasi: balok sepanjang 100 cm, kolom setinggi 70 cm, dan bracing berbentuk huruf V. Portal A tidak memiliki eksentrisitas, portal B memiliki eksentrisitas 15 cm, dan portal C memiliki eksentrisitas 25 cm. Beton yang digunakan memiliki mutu K-300, dengan tulangan utama 4-Ø6 mm dan tulangan geser Ø4-150 mm. Pengujian dilakukan dengan alat load cell untuk memberikan beban lateral, LVDT untuk mengukur defleksi, dan strain gauge untuk mengukur regangan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa portal A menghasilkan tegangan tarik dan tekan maksimum sebesar 77,5% dari portal B, sementara portal C menghasilkan tegangan tarik dan tekan maksimum sebesar 3,45% dari portal B. Untuk regangan tarik maksimum, portal A mencapai 64,8% dari portal B, dan portal C mencapai 43,14% dari portal B. Nilai regangan tekan maksimum tertinggi diperoleh pada portal C sebesar 8,1 × 10^-4. Portal A memiliki regangan tekan sebesar 69,2% dari portal C, dan portal B sebesar 2,27% dari portal C.