Mujadidi, Shigbhatullah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi program sekolah siaga kependudukan di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Sudrajat, Sudrajat; Mujadidi, Shigbhatullah
JIPSINDO Vol. 10 No. 2 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v10i2.63743

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi sekolah siaga kependudukan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan metode penelitian naturalistik di Sekolah Menengah Atas yang telah melaksanakan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Kabupaten Pemalang. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah wakil kepala sekolah, ketua pelaksana program SSK, guru mata pelajaran, dan 249 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan: wawancara, observasi, dokumentasi; dan 4) angket. Analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif Miles & Huberman yang terdiri dari 1) pengumpulan data; 2) reduksi data; 3) penyajian data; dan 4) penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Pemalang dianggap sebagai salah satu sekolah yang representatif untuk melaksanakan program tersebut. Sarana prasarana berupa pojok kependudukan sebagai salah satu identitas sekolah siaga kependuduka (SSK); 2) Latar belakang SSK SMA Negeri 3 Pemalang adanya kesadaran dari sekolah untuk membekali peserta didiknya tentang kependudukan karena sekolah berada di tengah padatnya penduduk. SSK juga sejalan dengan visi yang dimiliki sekolah. Sekolah telah menyediakan sarana prasarana yang baik berupa pojok kependudukan yang menjadi identitas dan pusat kegaitan SSK. SSK diintegrasikan dalam beberapa mata pelajaran yang sudah ada melalui RPP. Selain itu SSK juga diintegrasikan dalam kegaiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain. Kendala yang dihadapi SMA Negeri 3 Pemalang yaitu gedung sekolah yang berada di tengah bangunan-bangunan lain sehingga sangat sulit untuk leluasa mengembangkan ruang untuk peserta didik, tidak adanya dana atau anggaran khusus dalam menjalankan program sekolah siaga kependudukan, serta belum adanya pedoman dan penilaian untuk mengukur pengetahuan peserta didik.The implementation of the population alert school program in Pemalang, Central JavaThe research aims to determine the implementation of population alert schools in Pemalang Regency, Central Java. The research uses naturalistic research methods in high schools that have implemented the Population Alert School (SSK) program in Pemalang Regency. The research subjects consisted of the principal, deputy principal, chief executive of the SSK program, subject teachers, and 249 students. Data collection techniques use interviews, observation, and documentation; and 4) questionnaires. Data analysis uses Miles & Huberman's interactive data analysis technique which consists of 1) data collection; 2) data reduction; 3) data presentation; and 4) drawing conclusions. Data validity using triangulation techniques. The research results are as follows: 1) SMA Negeri 1 and SMA Negeri 3 Pemalang are considered as one of the representative schools to implement the program. Infrastructure in the form of a population corner as one of the identities of a population alert school (SSK); 2) The background of SSK SMA Negeri 3 Pemalang is that there is awareness from the school to equip its students about population because the school is in the middle of a dense population. SSK is also in line with the school's vision. The school has provided good infrastructure in the form of a population corner which is the identity and center of SSK activities. SSK is integrated into several existing subjects through lesson plans. SSK is also integrated into extracurricular activities and other activities. The obstacles faced by SMA Negeri 3 Pemalang are that the school building is located in the middle of other buildings so it is very difficult to freely develop space for students, there is no special funding or budget for running the population alert school program, and there are no guidelines and assessments to measure students' knowledge.