Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 4 Binjai yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas X 5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: (1) Tes hasil belajar dalam bentuk essai dengan jumlah 9 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator, (2) Lembar observasi adversity qoutient yang terdiri atas 20 soal yang telah valid dan (3) Lembar observasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji ANAVA Dua Jalur 2X2. Pada desain penelitian ini digunakan pembagian adversity qoutient tinggi dan adversity qoutient rendah. Hasil uji hipotesis mengunakan ANAVA dengan SPSS 16.0 diperoleh model pembelajaran berbasis masalah memiliki hasil belajar fisika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki adversity qoutient tinggi memiliki hasil belajar fisika yang lebih baik dari siswa yang memiliki adversity qoutient rendah serta tidak ada hubungan antara model dengan adversity quotient, dapat diartikan bahwa adversity qoutient berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar fisika dalam model pembelajaran berbasis masalah dan model konvensional.