Kalimantan Selatan memiliki keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Kajian etnobotani meliputi pengetahuan masyarakat setempat dengan pemanfaatan sumber daya alam berupa tumbuhan di lingkungan sekitarnya, salah satunya sebagai bahan obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui secara kuantitatif tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, serta mengetahui cara pengolahan dan cara pemanfaatannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan fenomenologi. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara terbuka terencana dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan dalam menentukan informan adalah metode Purposive Sampling. Informan dalam penelitian berjumlah 5 orang yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Desa Ujung Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan telah memanfaatkan 43 jenis tumbuhan obat. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah daun 54,17%; kemudian secara berurutan adalah buah (8,33%), batang (6,25%), getah (6,25%), akar (4,17%), kulit pohon (4,17%), dan umbi(2,08%). Cara pengolahan tanaman obat yang paling banyak adalah dengan merebus sebanyak 42%, kemudian berturut-turut tanpa pengolahan (14%), diremas (10%), ditumbuk dan ditambah bahan lain (10%), dimasak(8%), direbus dan ditambah bahan lain (4%), diseduh dan ditambah bahan lain (4%), ditumbuk (2%), diseduh(2%), direndam (2%). Cara pemanfaatan tanaman obat yang paling banyak adalah dengan meminum sebanyak 55,10%; kemudian berturut-turut ditempel (16,3%), dioles (14,3%), dimakan (12,24%), dan diteteskan (2,04%). Dari 43 jenis tanaman obat, bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan adalah daunnya, dengan cara pengolahan direbus dan digunakan dengan cara diminum.