Latar Belakang : Kelelahan kerja merupakan salah satu masalah yang sering terjadi karena menghambat proses dan hasil suatu pekerjaan sehingga mengakibatkan penurunan kesehatan, kemampuan kerja, dan daya tahan tubuh akibat aktivitas kerja. Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2014 di Indonesia rata-rata terjadi 414 kecelakaan kerja per hari, 27,8% disebabkan oleh kelelahan yang tinggi. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, beban kerja, asupan energi dan zat gizi makro dengan kelelahan kerja pada pekerja produksi di PT. Selaras Citra Lestari Bawen. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 20 orang. Data status gizi dari pengukuran IMT, beban kerja menggunakan pengukuran denyut nadi, asupan energi dan nutrisi makronutrien diperoleh dari food recall 2x24 jam dan kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner IFRC. Hasil analisis menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p-value = 0,000), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (p-value = 0,538), asupan energi (p-value = 0,300), asupan protein ( p-value = 0,077), asupan lemak (p-value = 0,199), dan asupan karbohidrat (p-value = 0,601) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Selaras Citra Lestari Bawen.