Ramadhan, Dafa Aulia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kebakaran Hutan terhadap Perubahan Suhu Permukaan Tanah di Kawasan Hutan Gunung Arjuno Tahun 2023 Arafah, Feny; Ramadhan, Dafa Aulia
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 4, No 1 (2024): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v4i1.12123

Abstract

Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungan. Salah satu kejadian kebakaran di Jawa Timur adalah kebakaran hutan di kawasan hutan Gunung Arjuno yang terjadi pada bulan Agustus – September 2023 dengan luasan area terbakar mencapai 3.910 ha. Adanya kebakaran hutan dapat menyebabkan suhu permukaan di area terbakar meningkat. Dengan adanya kejadian kebakaran hutan di Gunung Arjuno, perlu dilakukan analisa terhadap kondisi suhu permukaan tanah atau Land Surface Temperature (LST) di sekitar area bekas terbakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebakaran hutan terhadap perubahan LST di kawasan hutan Gunung Arjuno. Perubahan LST sebelum dan sesudah kejadian kebakaran dapat diketahui dengan memanfaatkan band thermal yang terdapat pada citra Landsat. Pengaruh kebakaran hutan terhadap LST di kawasan hutan Gunung Arjuno menunjukkan bahwa adanya perubahan yang cukup signifikan terhadap persebaran LST dan terhadap hasil luasan LST sebelum dan setelah kebakaran hutan. LST sebelum kebakaran hutan mempunyai persebaran masing-masing kelas rendah, sedang, dan tinggi tersebar merata secara spasial, dengan rentang nilai antara 11,77 – 33,28 ⁰C. Persebaran LST setelah kebakaran hutan didominasi kelas rendah dan sedang, untuk persebaran LST kelas tinggi berfokus khusus di area bekas terbakar dan disekitar titik hotspot dengan rentang nilai antara 8,48 – 46,67 ⁰C. Berdasarkan perhitungan perubahan luasan menunjukkan bahwa perubahan yang cukup signifikan terdapat pada kelas rendah dan tinggi. Kelas rendah mengalami kenaikan luasan mencapai 3.720,52 Ha dan kelas tinggi mengalami penurunan luasan mencapai 4.743,39 Ha dengan adanya peningkatan suhu maksimum dari 33,28 ⁰C hingga mencapai 46,67 ⁰C setelah kejadian kebakaran hutan. 
Pengaruh Kebakaran Hutan terhadap Perubahan Suhu Permukaan Tanah di Kawasan Hutan Gunung Arjuno Tahun 2023 Arafah, Feny; Ramadhan, Dafa Aulia
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 4 No. 1 (2024): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v4i1.12123

Abstract

Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungan. Salah satu kejadian kebakaran di Jawa Timur adalah kebakaran hutan di kawasan hutan Gunung Arjuno yang terjadi pada bulan Agustus – September 2023 dengan luasan area terbakar mencapai 3.910 ha. Adanya kebakaran hutan dapat menyebabkan suhu permukaan di area terbakar meningkat. Dengan adanya kejadian kebakaran hutan di Gunung Arjuno, perlu dilakukan analisa terhadap kondisi suhu permukaan tanah atau Land Surface Temperature (LST) di sekitar area bekas terbakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebakaran hutan terhadap perubahan LST di kawasan hutan Gunung Arjuno. Perubahan LST sebelum dan sesudah kejadian kebakaran dapat diketahui dengan memanfaatkan band thermal yang terdapat pada citra Landsat. Pengaruh kebakaran hutan terhadap LST di kawasan hutan Gunung Arjuno menunjukkan bahwa adanya perubahan yang cukup signifikan terhadap persebaran LST dan terhadap hasil luasan LST sebelum dan setelah kebakaran hutan. LST sebelum kebakaran hutan mempunyai persebaran masing-masing kelas rendah, sedang, dan tinggi tersebar merata secara spasial, dengan rentang nilai antara 11,77 – 33,28 ⁰C. Persebaran LST setelah kebakaran hutan didominasi kelas rendah dan sedang, untuk persebaran LST kelas tinggi berfokus khusus di area bekas terbakar dan disekitar titik hotspot dengan rentang nilai antara 8,48 – 46,67 ⁰C. Berdasarkan perhitungan perubahan luasan menunjukkan bahwa perubahan yang cukup signifikan terdapat pada kelas rendah dan tinggi. Kelas rendah mengalami kenaikan luasan mencapai 3.720,52 Ha dan kelas tinggi mengalami penurunan luasan mencapai 4.743,39 Ha dengan adanya peningkatan suhu maksimum dari 33,28 ⁰C hingga mencapai 46,67 ⁰C setelah kejadian kebakaran hutan.