Latar Belakang: Film Barbie (2023) adalah film adaptasi dari boneka mainan anak terlaris sepanjang masa asal Amerika Serikat. Film yang diproduksi Warner Bros. Pictures dan disutradarai oleh Greta Gerwig ini menceritakan perjalanan hidup Barbie bersama Ken yang berfokus pada penyelesaian masalah hidup Barbie, tetapi dalam prosesnya kedua tokoh tersebut mempelajari banyak hal dan mengalami perkembagan diri. Meskipun film ini merupakan adaptasi dari boneka mainan anak-anak, audiens dari film ini berusia remaja ke atas karena banyak pesan-pesan terkait isu sosial seperti feminisme, tuntutan masyarakat, dan krisis eksistensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggambaran emerging adulthood yang didalamnya terdapat pemahaman diri sendiri sebagai bagian dari self atau konsep yang penting dalam manajemen komunikasi orang dewasa. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis Semiotika Roland Barthes yang bertujuan untuk mengetahui pemaknaan tanda dalam adegan-adegan yang ada dalam film Barbie (2023). Hasil: Hasil analisis menunjukkan makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ada dalam film melalui beberapa pilihan adegan. Penelitian menunjukkan tanda-tanda visual dan audio pada film yang terlihat pada tokoh film, terutama Stereotypical Barbie dan Beach Ken memunculkan makna denotasi, konotasi, dan mitos yang menggambarkan emerging adulthood sebagai (1) masa eksplorasi identitas diri; (2) masa yang penuh harapan serta rasa optimis; (3) terus mengalami ketidakstabilan; (4) belum bisa berkomitmen terhadap pilihan hidup; dan (5) proses menjadi self-sufficient dengan masih bergantung pada orang lain, terutama orang tua. Kata-kata kunci: Emerging adulthood; semiotika; Roland Barthes; representasi; Barbie