Latar Belakang: Jakarta Feminist memperkenalkan “Cari Layanan” sebagai platform untuk memfasilitasi korban kekerasan dalam mendapatkan informasi tentang layanan bantuan. Penelitian ini merujuk pada model strategi komunikasi organisasi nirlaba oleh Sally J. Patterson yang terdiri dari tujuh langkah. Tujuan: Penelitian ini difokuskan pada evaluasi strategi komunikasi Jakarta Feminist dalam mempromosikan “Cari Layanan” sebagai sumber informasi bantuan kekerasan berbasis gender. Tujuan utamanya adalah untuk menilai sejauh mana strategi tersebut sesuai dengan tujuan organisasi. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber data. Hasil: Temuan penelitian mengungkap beberapa hal kunci. Pertama, Jakarta Feminist telah mematuhi langkah-langkah persiapan perencanaan yang disarankan oleh Patterson, meskipun analisis situasi masih belum mendalam. Kedua, meskipun penentuan target audiens telah jelas, formulasi tujuan masih belum optimal dalam hal spesifikasi, pengukuran, dan penentuan batas waktu. Ketiga, pengembangan pesan telah dilakukan dengan baik, meskipun pesan yang disampaikan masih kurang jelas bagi target audiens. Keempat, strategi penyebaran melibatkan pertemuan tatap muka dan media online. Terakhir, evaluasi dilakukan melalui berbagai acara sesuai dengan model Patterson, seperti focus group, analisis layanan kliping, dan survei sampling. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang keberhasilan dan kekurangan strategi komunikasi Jakarta Feminist dalam mempromosikan “Cari Layanan”.