<![CDATA[The increasing and piling volumes of garbage has become a national issue and the cause for other problems such as disaster and disease. Concern in this matter has encouraged the emergence of start-up companies that do not mainly focus on profit maximization. These social enterprises seek better environment by optimizing the values of garbage into capital for mutual fund investments. The objective of this research is to support developments in Barangkas, a start-up social enterprise, using Social Business Model Canvas (SBMC). The data of this qualitative descriptive research was harvested through observations, interviews, and document studies. The analysis of the company’s internal and external environment has indicated the company’s opportunities, threats, advantages, disadvantages, and required resources. The environmental analysis helps the company map its business model into eleven blocks of Social Business Model Canvas that can be used as a guideline in strategic decision making. Further, Barangkas can consider mentor procurement, network expansion, collaboration, and more frequent social campaigns and viral marketing. Abstrak Volume sampah yang kian bertambah dan menggunung tinggi menjadi permasalahan nasional sekaligus merupakan cikal bakal permasalahan lainnya seperti bencana atau sumber penyakit. Hal ini mendorong hadirnya usaha rintisan yang tidak hanya fokus untuk mencari profit sebe-sar-besarnya, tetapi juga sebagai kewirausahaan sosial yang memiliki tujuan agar berdampak demi lingkungan yang lebih baik dengan mengoptimalkan nilai sampah menjadi modal untuk berinvestasi reksadana. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengembangan pada perus-ahaan Barangkas dengan dukungan Social Business Model Canvas (SBMC). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang data-datanya diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan menunjukkan peluang, ancaman, kelebihan, kekurangan, dan sumber daya yang diperlukan perusahaan. Analisis lingkungan tersebut membantu Barangkas dalam memetakan model bisnisnya ke dalam sebelas blok Social Business Model Canvas yang dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan strategis. Selanjutnya, Barangkas dapat mempertimbangkan pengadaan mentor, memperluas jaringan, kolaborasi, giat melakukan kampanye sosial, dan menggencarkan pemasaran viral.]]>
