Ratna Sari, Meta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Memperbaiki Lingkungan Sekolah Ratna Sari, Meta; Rafiqah, Lailan
Baitul Hikmah: Jurnal Ilmiah Keislaman Vol 2 No 1 (2024): Baitul Hikmah: Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Pascasarjana IAI Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/baitul_hikmah.v2i1.1091

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengkaji perbincangan mengenai lingkungan sekolah, dengan mengurai pembahasan terkait lingkungan sekolah, bentuk-bentuk sekolah, sekolah sebagai institusi sosial dan hukum-hukum kemasyarakatan. Penelitian ini berupaya untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana menjadikan sekolah lebih baik. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan sebagai metodologinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Lingkungan sekolah tidak hanya mencakup bangunan fisik tetapi juga non fisik yang terdapat pada tempat tersebut; (2) Tiga tingkat sekolah (dasar, menengah, dan tinggi) digunakan dalam mengkategorikan bentuk sekolah. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibdidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang sederajat adalah dua format pendidikan dasar yang ditawarkan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMA), Madrasah Aliah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sejenisnya merupakan bentuk-bentuk jenjang menengah. Universitas, akademi, politeknik, sekolah menengah atas, dan institut merupakan contoh jenjang pendidikan tinggi. Sementara Pendidikan sebelum Sekolah Dasar dikenal dengan sebutan Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-Kanak (TK). Penyelenggaraan pendidikan formal bisa berupa pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, kejuruan, agama, atau khusus, tergantung pada jenis sekolahnya; (3) Sekolah disebut sebagai institusi sosial karena sekolah merupakan sebuah lembaga tertruktur yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat; (4) Hukum kemasyarakatan berupa menaati pemimpin, berakhlak yang baik, memelihara kesejahteraan sosial dan memelihara sikap toleransi melalui berperilaku demoktratis, bersikap adil, simpati dan empati. Hukum kemayarakatan ini merupakan alat kontrol sosial, yang memandu perilaku individu untuk memenuhi norma-norma masyarakat.
DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI BERBASIS PENGARUSUTAMAAN GENDER (ELEMEN SEJARAH PERADABAN ISLAM KELAS XII FASE F) Ratna Sari, Meta; Rafiqah, Lailan Rafiqah
Dakwatul Islam Vol 9 No 2 (2025): Dakwatul Islam
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam STAI Diniyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/dakwatulislam.v9i2.1775

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter berdasarkan pendekatan gender mainstreaming. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Penerapan gender mainstreaming dalam Pendidikan Agama Islam, unsur sejarah, pada kelas XII fase F dapat dilakukan dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum secara bertahap melalui pendekatan kontribusi, pendekatan penambahan, pendekatan transformasional, dan pendekatan aksi sosial. 2) Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Berbasis Pengarusutamaan Gender sebagai berikut: A) Tujuan Pembelajaran: Menganalisis peran dan teladan ulama Islam yang menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, Memahami peran organisasi Islam di Indonesia dalam membangun dan memajukan negara. B) Materi/Isi Pembelajaran: (1) Membaca Al-Qur'an, (2) Cerita Sejarah yang Menginspirasi, (3) Wawasan Islam; Peran Ulama Islam pada Masa Perjuangan Kemerdekaan, Peran Organisasi pada Masa Perjuangan Kemerdekaan. (4) Penerapan Karakter. (5) Refleksi, (6) Ringkasan. C) Metode Pembelajaran: metode rasional (manhaj ‘aqli), metode intuitif (manhaj dhawqi), metode dialogis (manhaj jadali), metode perbandingan (manhaj muqarani), metode kritis (manhaj naqdi). D) Strategi Pembelajaran: Strategi Penyelidikan. E) Prinsip Pembelajaran: bermakna dan menyenangkan, membangun kemampuan untuk menjadi pembelajar seumur hidup, mendukung pengembangan kompetensi dan karakter siswa, pembelajaran yang relevan. F) Evaluasi Pembelajaran: penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kata kunci: Desain Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam dan Karakter, Pengarusutamaan Gender Abstract This study discusses the design of Islamic Religious Education and Character Education learning based on gender mainstreaming. The type of research used is library research. The analysis technique in this study uses content analysis. The results of this study can be described as follows: 1) Gender mainstreaming in Islamic religious education, history elements, grade XII phase F can be done by integrating it into the curriculum in stages through a contribution approach, additive approach, transformational approach, and social action approach. 2) Design of Islamic Religious Education and Character Education Learning Based on Gender Mainstreaming as follows: A) Learning Objectives: Analyze the role and exemplary role of Islamic scholars who spread Islamic teachings in Indonesia, Understand the role of Islamic organizations in Indonesia in building and advancing the country. B) Lesson Material/Content: (1) Let's read the Quran, (2) Inspirational Historical Stories, (3) Islamic Insight; The Role of Islamic Scholars During the War of Independence, The Role of Organizations During the War of Independence. (4) Application of Character. (5) Reflection, (6) Summary. C) Learning Methods: rational method (manhaj ‘aqli), intuitive method (manhaj dhawqi), dialogical method (manhaj jadali), comparative method (manhaj muqarani), critical method (manhaj naqdi). D) Learning Strategy: Inquiry strategy. E) Learning Principles: meaningful and enjoyable, building capacity to become lifelong learners, supporting the development of students’ competencies and characters, relevant learning. F) Learning Evaluation: assessment of attitudes, knowledge and skills. Keywords: Learning Design, Islamic Religious Education and Character, Gender Mainstreaming