Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Memberikan Penyuluhan HIV-AIDS di Puskemas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Papua Manik, Inggrit Rita Uli; Ruslan, Ruslan; Kakiyai, Wihelmina
Indonesian Journal of Community Services Vol 5, No 2 (2023): November 2023
Publisher : LPPM Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.5.2.131-138

Abstract

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS sedangkan AIDS adalah bentuk lanjut dari infeksi HIV. Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu, serta ibu dapat menularkan virus bagi bayinya. Program PMTC mencegah terjadinya penularan pada perempuan usia produktif. Wilayah Puskemas Biak Kota menyumbang 58 penderita baru dari 124 penderita baru di kabupaten Biak Numfor (Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, 2020). Kader Posyandu adalah kader kesehatan yang dapat menyampaikan pendidikan kesehatan di tengah-tengah masyarakat dan selalu ada bersama ibu dan anak dalam kegiatan Posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang HIV-AIDS dan ketrampilan kader dalam memberikan penyuluhan HIV-AIDS di Posyandu. Sasaran kegiatan adalah kader Posyandu di wilayah Puskemas Biak Kota. Puskemas Biak Kota mempunyai 21 Posyandu dimana 1 Posyandu di wakili oleh 1 orang. Kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada kader Posyandu dengan metode ceramah diskusi, brain strorming, pembagian leaflet, simulasi, role play dan pendampingan kader. Hasil kegiatan sebelum pelatihan dilakukan tes pengetahuan didapatkan 4,8% pengetahuan kader dalam kategori baik setelah pelatihan 23,8% pengetahuan kader dalam kategori baik sedangkan dalam pendampingan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan 38,1% dalam kategori baik. Disarankan kepada mitra untuk melakukan kegiatan pelatihan juga penyegaran secara berkala dan kader yang telah mampu memberikan penyuluhan membantu kader lainnya.HIV or Human Immunodeficiency Virus is the virus that causes AIDS while AIDS is an advanced form of HIV infection. HIV infection in pregnant women can threaten the mother's life, and the mother can transmit the virus to her baby. The PMTC program prevents transmission to women of reproductive age. The Biak City Public Health Center area contributed 58 new patients out of 124 new patients in the Biak Numfor district (Biak Numfor District Health Office, 2020). Posyandu cadres are health cadres who can deliver health education in the midst of the community and are always with mothers and children in Posyandu activities. The purpose of this community service is to increase the knowledge of cadres about HIV-AIDS and the skills of cadres in providing HIV-AIDS counseling at Posyandu. The target of the activity is Posyandu cadres in the Biak City Health Center area. The Biak City Health Center has 21 Posyandu where 1 Posyandu is represented by 1 person. Activities are carried out by providing training to Posyandu cadres using lecture discussion methods, brainstorming, distribution of leaflets, simulations, role play and mentoring of cadres. The results of the activities before the training carried out a knowledge test obtained 4.8% of cadres' knowledge in the good category after training 23.8% of cadres' knowledge was in the good category while in mentoring the ability of cadres to provide counseling 38.1% in the good category. It is suggested to partners to carry out training activities as well as periodic refreshments and cadres who have been able to provide counseling to help other cadres.
Edukasi, kartu kontrol dan dukungan kelompok sebaya sebagai upaya pencegahan anemia di Kampung Maryendi Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua: Education, control cards and peer groups as efforts to prevent adolescent anemia in Maryendi Village, Biak Numfor Regency, Papua Province Manik, Inggrit Rita Uli; Tonapa, Selpiana; Burdam, Agustina
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v5i4.512

Abstract

ABSTRACT Anemia is still a public health problem in Indonesia; as shown by the 2018 Riskesdas results, as many as 3-4 out of 10 adolescent are anemic. Causes of anemia in adolescent include food intake, comorbidities, and lack of consumption of blood supplement tablets (TTD). Compliance with adolescent girls consuming TTD according to standards is also very low at 1.4%. Data from the KIA Ridge Community Health Center from January-May 2023 showed that there were four pregnant women in Maryendi Village and two pregnant women aged < 20 years suffering from anemia. As a preventive measure for anemia in adolescent in Maryendi village, Samofa District, Biak Numfor District, Papua, community service was carried out by providing education, TTD, forming youth groups for peer support, and using TTD control cards. The community service activities were attended by 16 adolescent aged 12–18 years. Most of the adolescent who took part in the activity were 12 years old (37.5%), and most had junior high school education (50%). Tests were carried out before education and after education, with the T test showing a significant increase (p = 0.000). Blood supplementation tablets were given for three months using a TTD control card, and three groups of adolescent were formed as peer support. The three months of mentoring went well with the participation of the adolescent and support from the church and the village government. Keywords: Adolescent health; Anemia prevention; Blood supplement tablets (TTD); Community education; Peer support   ABSTRAK Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia; ditunjukkan dengan hasil Riskesdas tahun 2018, sebanyak 3-4 dari 10 remaja anemia. Penyebab anemia pada remaja putri diantaranya asupan makan, penyakit penyerta dan kurangnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Kepatuhan remaja putri mengkonsumsi TTD sesuai standar juga sangat rendah 1,4%. Data dari KIA Puskesmas Ridge dari bulan Januari-Mei 2023 terdapat empat ibu hamil di Kampung maryendi dan dua ibu hamil berusia < 20 tahun menderita Anemia. Sebagai tindakan pencegahan terjadinya anemia pada remaja di kampung Maryendi Distrik Samofa Kabupaten Biak Numfor Papua, maka dilakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi, TTD, membentuk kelompok remaja untuk dukungan sebaya dan penggunaan kartu Kontrol TTD. Kegiatan pengabdian masyarakat di ikuti remaja usia 12-18 tahun  sebanyak 16 remaja putri. Remaja yang mengikuti kegiatan paling banyak berusia 12 tahun (37,5%) dan Pendidikan terbanyak yang dibangku SMP (50%). Dilakukan tes sebelum edukasi dan setelah edukasi, dengan uji T test menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (p=0,000). Pemberian tablet tambah darah diberikan selama tiga bulan dengan menggunakan kartu kontrol TTD dan terbentuk tiga kelompok remaja putri sebagai dukungan teman sebaya. Pendampingan selama tiga bulan berjalan dengan baik atas partisipasi dari remaja putri, dukungan dari gereja dan pemerintah kampung. Kata kunci: Dukungan;  Edukasi masyarakat; Kesehatan remaja;  Pencegahan anemia;  Tablet tambah darah (TTD)
The Influence of Regional Language Leaflets about Stunting on Increasing the Knowledge of Mothers of Toddlers Manik, Inggrit Rita Uli; Boseren, Selina
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.4819

Abstract

Stunting is a serious health issue affecting children's growth and development, particularly in areas with limited access to nutritional and health information, such as Biak Regency in Papua Province. This study aims to measure the impact of regional language leaflets on increasing mothers’ knowledge of stunting. The use of local language is expected to strengthen mothers' understanding of the causes, impacts, and prevention of stunting, as well as to enhance the effectiveness of health communication at the community level. This quantitative pre-experimental study employed a one-group pretest-posttest design with 20 mothers from Samau Village, selected through total sampling. Data collection used a validated and reliable stunting knowledge questionnaire with a Cronbach's Alpha of 0.908. The results were analyzed using the Wilcoxon Signed-Rank Test. Findings indicated that most respondents were aged 20-35, had high school education, were housewives, and had multiple children. Before the intervention, 95% had limited knowledge about stunting, but after the intervention, 75% demonstrated good understanding. The Wilcoxon Signed-Rank Test yielded a p-value of 0.000, confirming the effectiveness of using local language leaflets to improve stunting awareness.