Surabaya sebagai kota metropolitan dengan peningkatan volume penduduk setiap tahunnya tentu mengalami berbagai permasalahan lingkungan, terutama sampah. Sebagai respon atas permasalahan tersebut, pemerintah kota Surabaya melaksanakan program Sister City dengan kota Kitakyushu, Jepang. Kerja sama dilatarbelakangi oleh kesamaan kondisi antara dua negara, yang memungkinkan adanya transfer pengetahuan, inovasi, serta pertukaran praktik terbaik dalam mewujudkan Green Sister City. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis terkait sinergi yang dilakukan antara kota Kitakyushu, Jepang dengan Kota Surabaya dalam konteks pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur untuk memperoleh informasi dari berbagai publikasi akademik dan dokumen kebijakan yang relevan. Hasil yang diperoleh menunjukkan kerja sama yang dilakukan antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Kitakyushu menciptakan berbagai strategi dalam upaya Green Sister City yang meliputi proses pengolahan sampah, daur ulang sampah, serta konservasi lingkungan mangrove. Meskipun dalam implementasinya menghadapi tantangan seperti perbedaan bahasa, anggaran, serta infrastruktur namun pada implementasinya memberikan dampak positif berupa peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, pengurangan volume sampah, transfer teknologi dan keahlian, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Dengan demikian maka kerja sama ini menjadi langkah efektif dalam mencapai tujuan pembangunan hijau dan berkelanjutan.