Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi dengan manusia lainnya. Manusia telah berpartisipasi dalam kegiatan komunikasi sejak keberadaan manusia itu sendiri. Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, sehingga mereka selalu hidup berkelompok dan bermasyarakat. Hilangnya komunikasi dalam hal ini berarti hilangnya kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan monitoring sudah sangat dikenal dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini dilakukan oleh pengawas dalam kaitannya dengan pihak yang diawasi. Melakukan supervisi tidak lepas dari kegiatan komunikasi. Pada intinya, teori komunikasi adalah “realisasi atau rasionalisasi peristiwa atau tanda-tanda interaksi dalam lingkungan sosial”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data perpustakaan, membaca dan mencatat, serta cara pengolahan bahan penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah suatu mekanisme penyampaian pesan atau informasi dari medium kepada penerima pesan, dengan atau tanpa media, dan bertujuan untuk mengubah tingkah laku medium itu dengan cara yang diinginkan medium itu dan beberapa teori komunikasi supervisi pendidikan yaitu: Teori Komunikasi Lasswell, Teori Komunikasi Behaviorisme, Teori Komunikasi Humanisme, Teori Informative, Teori Uses and Gratifications, Teori Agenda Setting, Teori Kontruktivisme