Pendahuluan. Hipertensi atau biasa disebut dengan darah tinggi kian menunjukkan peningkatan prevalensi. Data riskesdas menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Diprediksi tahun 2025 sekitar 29% populasi dunia menderita hipertensi. Sepertiga total populasi Indonesia menderita hipertensi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan manajemen diri penderita hipertensi. Metode. Penelitian ini adalah penelitian observasional. Sampel berjumlah 149 responden. Penderita hipertensi yang memiliki keparahan berat tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner manajemen diri yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil. Sebagian besar responden berusia 47-59 tahun, jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, penghasilan dibawah UMR, lama mengidap hipertensi > 5 tahun, memiliki Riwayat hipertensi, belum pernah mendapatkan edukasi terkait hipertensi, tidak memiliki penyakit penyerta, mengkonsumsi obat hipertensi, tidak mengkonsumsi obat herbal, dan memiliki hipertensi tidak terkontrol. Terdapat hubungan antara Riwayat pekerjaan dan Riwayat hipertensi dikeluarga dengan manajemen perawatan diri hipertensi (p = 0,01 dan p = 0,03). Tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, Tingkat pendidikan, penghasilan, lama mengidap hipertensi, edukasi tentang hipertensi, riwayat penyakit penyerta, konsumsi obat hipertensi, konsum herbal, dan status hipertensi dengan manajemen diri penderita hipertensi (p > 0,05). Kesimpulan. Pasien hipertensi perlu meningkatkan manajemen perawatan diri utamanya pengidap hipertensi yang memiliki riwayat hipertensi di keluarga.