PT. Bukit Asam, Tbk. merupakan salah satu pertambangan batubara terbesar di Indonesia yang selalu memprioritaskan kualitas batubara agar sesuai dengan permintaan konsumen. Agar kesesuaian kualitas dapat terpenuhi, pengendalian mutu batubara menjadi kegiatan penting untuk penjagaan dan pemastian kualitas batubara yang dikirim ke konsumen sesuai yang tercatat dengan kontrak jual beli. Pelaksanaan penambangan dan penumpukan batubara di stockpile terdapat permasalahan yaitu berkurangnya kualitas batubara, permasalahan tersebut beberapa diantaranya adalah kurang terjaganya kebersihan jalur area gerbong dan stockpile yang kurang baik serta cuaca alam yang tidak bisa diperkirakan, salah satunya curah hujan. Kandungan air (moisture) adalah salah satu indeks yang paling penting di mana produk batubara dinilai. Penghilangan kadar air dari batubara sangat penting untuk meminimalkan kerugian ekonomi, penanganan dan masalah transportasi, dan untuk memaksimalkan nilai kalori batubara. Air yang terinfiltrasi dapat menguap, mengalir atau tetap berada di dalam timbunan. Berdasarkan analisis pengaruh curah hujan terhadap parameter Total Moisture (TM), Volatile Matter, Total Sulfur, Ash Content, Fixed Carbon, dan Gross Calorific Value terjadi kenaikan kadar tertinggi dan penurunan kadar terendah. Parameter TM kenaikan tertinggi terjadi sebesar 32,27 dan penurunan terendah yaitu 21,40. Parameter VM terjadi kenaikan kadar yaitu 36,18 dan penurunan terendah yaitu 30,95. Parameter FC terjadi kenaikan yaitu 38.09 dan penurunan terendah yaitu 32,47. Parameter ASH terjadi kenaikan kadar tertinggi yaitu 7,48 dan penurunan terendah yaitu 1,52. Parameter TS terjadi kenaikan kadar tertinggi yaitu 0,22 dan penurunan terendah yaitu 0,67. Parameter GCV terjadi kenaikan yaitu 5,517 dan penurunan terendah yaitu 4,594.