Logam berat kromium merupakan bahan pencemar yang banyak ditemukan di dalam tanah pertanian dan sering mencemari tanaman yang hidup di atas tanah tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kontaminasi logam berat seperti Cr pada tanah pertanian adalah dengan fitoremediasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman hanjuang (Cordyline fruicosa) dalam menurunkan kandungan logam Cr dalam tanah tercemar dengan menentukan jumlah logam Cr yang bersifat bioavailable dan mengetahui nilai bioconcentration factor (BCF) dan translocation factor (TF) pada tanah tersebut. Metode yang digunakan adalah fitoremidiasi dengan menanam tanaman hanjuang pada tanah pertanian yang tercemar logam Cr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penyerapan Cr oleh tanaman hanjuang yang meremediasi selama 21, 42, dan 63 hari berturut-turut sebesar 33,28 %; 45,88 % dan 54,39 %. Ini berarti bahwa semakin lama tanaman hanjuang meremediasi tanah tercemar, semakin efektif tanaman tersebut menyerap Cr. Kandungan logam Cr total dalam tanah yang diremediasi selama 21, 42, dan 63 hari berturut-turut sebesar 102,9361 ± 0,2512 mg/kg; 102,5798 ± 3,5173 mg/kg dan 103,5032 ± 0,0149 mg/kg sebelum ditanami hanjuang dan 67,6099 ± 0,8291 mg/kg; 50,9033 ± 0,8633 mg/kg dan 43,9568 ± 5,3452 mg/kg saat panen hanjuang. Nilai bioconcentration factor (BCF) logam Cr < 1 yakni bersifat excluder dan nilai TF (Transport Faktor) > 1 yang artinya tanaman ini mampu melakukan fitoekstraksi terhadap logam Cr. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tanaman hanjuang cukup efektif dalam menyerap logam Cr dengan waktu remediasi lebih lama karena pada waktu remediasi 63 hari nilai efektivitasnya melebihi 50 %. Kata kunci: fitoremediasi, logam berat Cr, tanah tercemar, tanaman hanjuang ABSTRACT The heavy metal chromium is a pollutant that is often found in agricultural soil and often contaminates the plants that grow on the soil. One effort that can be made to reduce heavy metal contamination such as Cr in agricultural soil is phytoremediation. This research aimed to determine the effectiveness of the hanjuang plant (Cordyline fruicosa) in reducing the Cr content in polluted soil by determining the concentration of bioavailable Cr and the values of the bioconcentration factor (BCF) and translocation factor (TF) ??of the plant. The method used was phytoremediation by planting hanjuang plants on agricultural soil contaminated with Cr metal. The results showed that the effectiveness of Cr absorption by hanjuang plants that remediated for 21, 42, and 63 days was 33.28%; 45.88 %, and 54.39 %, respectively. This means that the longer hanjuang plants remediate polluted soil, the more effectively they absorb Cr. The total Cr content in soil remediated for 21, 42, and 63 days was 102.9361 ± 0.2512 mg/kg; 102.5798 ± 3.5173 mg/kg and 103.5032 ± 0.0149 mg/kg, respectively before planting and 67.6099 ± 0.8291 mg/kg; 50.9033 ± 0.8633 mg/kg and 43.9568 ± 5.3452 mg/kg, respectively at after hanjuang harvest. The bioconcentration factor (BCF) value for Cr metal was < 1, meaning it is an excluder and the TF (Transport Factor) value was > 1, which means this plant is phytoextraction in absorbing Cr metal. Thus, it can be concluded that the hanjuang plant is effective in absorbing Cr metal with a longer remediation time because, at a remediation time of 63 days, the effectiveness value exceeds 50%. Keywords: chromium, heavy metal, phytoremediation, polluted soil, hanjuang plants