Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Afiksasi Reduplikasi dalam Novel Hikayat Dodon Tea dan Umar Galie: Metode Linguistik Korpus JR, Vicno Triwira Dhika; Ermanto, Ermanto
Educaniora: Journal of Education and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : Institute of Humanities and Education Studies (IHES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59687/educaniora.v1i2.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan afiksasi atau imbuhan yang mengalami pengulangan di dalam korpus novel Indonesia yang berjudul “Hikayat Dodon Tea dan Umar Galie” karya Ermanto Tolantang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode linguistik korpus deskriptif kualitatif, dan memanfaatkan aplikasi linguistik korpus KORTARA (Korpus Nusantara). Aplikasi KORTARA (Korpus Nusantara) dalam penelitian ini berfungsi sebagai tempat penyajian data, tempat pengumpulan data, dan tempat penganalisisan data. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang menggunakan afiksasi pengulangan di dalam nove “Hikayat Dodon Tea dan Umar Galie”. Sumber data penelitian ini ialah korpus novel Indonesia yang berjudul Hikayat Dodon Tea dan Umar Galie. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi yang memanfaatkan file-file korpus di KORTARA (Korpus Nusantara). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik linguistik korpus analisis komputasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh 11 data jenis afiksasi yang mengalami pengulangan (reduplikasi). 11 jenis afiksasi tersebut meliputi 7 data jenis prefiks (awalan) yang mengalami pengulangan, dan 4 data jenis konfiks (awalan-akhiran) yang mengalami pengulangan. Dalam data prefiks, pola yang digunakan berupa meng-, mem-, meN-, dan men-. Dalam data konfiks, pola yang digunakan berupa ke/an-, di/kan-, dan meng/kan-. Penelitian ini tidak menemukan penggunaan afiksasi jenis infiks, karena penggunaan sisipan yang diulang tidak lazim ditemukan dalam novel.
Partikel sebagai Pemarkah Wacana Fatis dalam Podcast @Kasisolusi JR, Vicno Triwira Dhika
Educaniora: Journal of Education and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : Institute of Humanities and Education Studies (IHES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59687/educaniora.v1i2.42

Abstract

Pemarkah wacana merupakan penanda wacana. Penanda wacana yang dimaksud dapat berupa kata dan frasa. Misalnya dalam penggunaan partikel nah, oh, dan ya, partikel ini tidak hanya sekedar mengucapkan kata-kata, tetapi juga mengandung makna yang tersirat dalam tuturan partikel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pemarkah wacana berupa partikel yang terdapat dalam Podcast @Kasisolusi. Penelitian ini hanya meneliti terkait partikel apa saja yang terdapat di dalam Podcast @Kasisolusi yang tergolong ke dalam pemarkah wacana. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik simak bebas libat cakap, dan teknik lanjutan berupa teknik dokumentasi. Teknik lanjutan dokumentasi digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang berasal dari dokumen video yang ada di channel Youtube. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik agih. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan 38 data pemarkah wacana yang berbentuk partikel pada tuturan pembawa acara yang bernama Deryansha dan narasumber yang bernama Ustad Harits Abu Naufal, dalam video yang berjudul Benarkah Muslim yang Sibuk Berbisnis Disebut Cinta Dunia pada Podcast @Kasisolusi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kategori fatis yang dominan digunakan dalam video Benarkah Muslim yang Sibuk Berbisnis Disebut Cinta Dunia pada Podcast @Kasisolusi ialah kategori fatis berbentuk partikel.
Analisis Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Janji Karya Tere Liye: Analisis Berbasis Korpus JR, Vicno Triwira Dhika
Educaniora: Journal of Education and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : Institute of Humanities and Education Studies (IHES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59687/educaniora.v1i2.46

Abstract

Penelitian yang penulis lakukan ialah analisis tindak tutur ekspresif yang terdapat di dalam novel Janji karya Tere Liye. Penelitian ini menyajikan rangkaian tindak tutur ekspresif yang digunakan dalam novel tersebut. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan linguistik termutakhir, yaitu pendekatan metode linguistik korpus. Metode linguistik korpus diterapkan dalam penelitian ini sebagai bentuk kemudahan dalam melakukan penelitian, ketepatan temuan data penelitian, dan mengelola data penelitian. Kinerja linguistik korpus termutakhir dalam penelitian ini memanfaatkan aplikasi KORTARA (Korpus Nusantara) yang akan membantu peneliti dalam melakukan penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisis data, dan pengelolaan data. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis yang umumnya digunakan dalam pendekatan linguistik korpus, yaitu teknik analisis linguistik komputasi. Penelitian ini menemukan beberapa jenis tindak tutur yang tergolong ke dalam tuturan ekspresif. Tuturan ekspresif yang ditemukan dalam penelitian ini ialah tuturan ekspresif berterima kasih, ekspresif permohonan maaf, ekspresif ungkapan bahagia, ekspresif sanjungan atau memuji, ekspresif menghina, ekspresif menyalahkan, dan ekspresif ungkapan kesedihan. Temuan penelitian juga mengungkapkan bahwa tuturan yang berujung penghinaan masih ditemukan dalam dialog fiksi sebuah karya sastra. Perolehan penelitian juga membuktikan bahwasanya pemanfaatan linguistik korpus (Korpus Nusantara) akan menghasilkan sebuah data yang bersifat praktis, cepat, akurat, dan ilmiah.
Various Word Shorts in the Podcast of Political Figures Sandiaga Uno: Corpus-Based Analysis JR, Vicno Triwira Dhika; Rizal, Teuku Thifly Fakhrur
Educaniora: Journal of Education and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : Institute of Humanities and Education Studies (IHES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59687/educaniora.v1i2.50

Abstract

This study aims to examine the use of abbreviation in the political figure Sandiaga Uno's podcast. This research will also bring up the use of corpus linguistics which is very effective in research in the field of linguistics, especially abbreviation or shortening of words. This type of research is a descriptive qualitative research. The advanced method which is the main approach of this research is the corpus linguistic method. Corpus linguistics can be interpreted as research that relies on linguistic data analysis using digital technology. The data in this study were collected using documentation techniques and utilizing the KORTARA (Korpus Nusantara) application which originates from the Wawancara Tokoh Indonesia corpus. Research data in this study will be analyzed using the KORTARA application. Analysis using the KORTARA application can be referred to as computational linguistics, because it utilizes corpus linguistics applications. The work steps of this computational linguistic analysis start from identifying data, classifying data, interpreting data, and drawing conclusions. The findings of this study reveal that the use of abbreviations in the video podcast of political figure Sandiaga Uno can be in the form of abbreviations, acronyms, and fragments. This research reveals that the most dominant type of abbreviation used in the podcast is fragment. The results of the data analysis also revealed that there were no types of abbreviations for letter symbols and contractions, this was based on the theme or discussion in the video which was not too focused on economic issues, but politics. The findings of abbreviation data in this study also reveal that the use of abbreviated or abbreviated language will continue to be used by political figures, in order to build better and more familiar communication with their interlocutors.