Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Angka Kejadian Anemia Di Puskesmas Tempeh Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Nadhifatul Aulia; Grido Handoko S; Tutik Hidayati
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 8 No. 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v8i2.293

Abstract

Pendahuluan: Angka prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi. Penyebab kejadian anemia pada Negara berkembang paling besar adalah kekurangan nutrisi seperti kekurangan zat besi, kekurangan asam folat, dan kekurangan vitamin A serta adanya infeksi parasit. Anemia pada ibu hamil berkontribusi sebanyak 20% dari kematian ibu. Selain itu, Jarak kehamilan yang terlalu rapat juga memiliki korelasi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan peneitian in yaitu mengidentifikasi hubunga jarak kehamilan dengan kejadiaan anemia pada ibu hamil di Kecamatan Tempeh. Metode: Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian cross sectional dengan pendekatan analitik observasional. Dalam datu pengambilan data peneliti mengabil data jarak kehamilan dan kejadian anemia sekaligus pada total sampling sebanyak 55 orang. Pengumpulan data meniputi coding, editing, tabulating dan data dianalisis dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebanyak 9 orang (16,4%) memiliki jarak kehamilan yang terlalu rapat dengan sebanyak 7 orang tidak anemia (12,73%) dan 2 orang mengalami anemia ringan (3,63%) sedangkan sebanyak 46 responden memiliki jarak kehamilan cukup (83,6%) yang mengalami anemia sedang 3 orang (5,5%), anemia ringan 11 orang (20%) dan tidak anemia 32 orang(58,18%) . Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value > 0,05 maka ha ditolak yaitu tidak ada hubungan jarak hehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Tempeh Lumajang. Kesimpulan: Oleh karena itu, perlu diberikan KIE terkait kontrasepsi dan nutrisi pada masa kehamilan untuk mencegah jarak kehamilan yang terlalu rapat dan mencegah anemia serta melibatkan anggota keluarga dalam tatalaksana pencegahan anemia pada ibu hamil.
Hubungan Perilaku Ibu Hamil Trimester 1 Tentang Skrining Triple Eliminasi Dengan Kepatuhan Pemeriksaan K1 Anc Di Puskesmas Lojejer Ninik Susanti; Grido Handoko S; Tutik Hidayati
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 8 No. 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v8i2.295

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu-ibu terkena penyakit HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Upaya untuk mencegah penularan penyakit-penyakit ini melalui deteksi dini dilakukan dengan menguji ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah perilaku ibu hamil pada trimester pertama terkait dengan skrining triple eliminasi memiliki dampak pada kepatuhan ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan K1 ANC di Puskesmas Lojejer. Metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dengan populasi seluruh ibu hamil trimester pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Lojejer sebanyak 74 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah metode total sampling. Data primer dan sekunder dikumpulkan, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Science). Uji statistik yang digunakan adalah uji Contingency Coefficient (CC) untuk menilai hubungan antara variabel independen dan dependen, dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ibu hamil terkait dengan skrining triple eliminasi memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan K1 ANC di Puskesmas Lojejer. Kesimpulan: Terbentuknya perilaku ibu hamil dalam hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman pribadi, budaya, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama, dan faktor emosi individu. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai manfaat program seperti pelayanan ANC dapat menyebabkan ibu hamil memiliki sikap negatif yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan skrining triple eliminasi.