Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Perguruan tinggi di Indonesia, seperti UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan, telah beralih ke pembelajaran dan ujian online, terutama dipercepat oleh pandemi COVID-19. Namun, ujian online membawa tantangan terkait integritas akademik, khususnya potensi penggunaan ChatGPT untuk kecurangan (cheating). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bahaya penggunaan ChatGPT (GPT-4) terhadap integritas ujian online di kedua institusi tersebut dan mengusulkan langkah antisipasi. Metode yang digunakan adalah metode partisipatif, di mana peneliti secara aktif mengikuti ujian online pada beberapa mata kuliah dengan menggunakan GPT-4 untuk menjawab soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GPT-4 mampu mencapai nilai ujian yang lebih tinggi, waktu penyelesaian yang lebih cepat, dan tingkat akurasi jawaban yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa. Hal ini mengindikasikan potensi serius terhadap integritas ujian online karena mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh nilai tinggi melalui kecurangan berbasis ChatGPT. Untuk mengatasi masalah ini, direkomendasikan penggunaan platform ujian yang lebih aman seperti Kahoot yang dapat membatasi akses soal ujian, serta peningkatan edukasi dan sosialisasi tentang integritas akademik.