Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Lansia Melalui Kegiatan Senam Ceria dan Story Telling dalam Rangka Mewujudkan Lansia Sehat dan Produktif di Propinsi Banten Ernawati, Ernawati; Pertiwi, Wiwik Eko; Lintang, Santi Sundari; Khotimah, Husnul; Sustiyono, Agus
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1: Juli 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v7i1.3795

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok dengan kondisi rentan yang mudah terkena penyakit. Hal ini disebakan karena menurunnya ketahanan tubuh dan penyakit penyerta pada usia lanjut yang bisa meningkatkan risiko kematian. Kelompok lansia yang berusia 60 tahun ketas menunjukkan angka kematian tertinggi yaitu sebesar 42%. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan fisik lansia melalui kegiatan senam lansia dan story telling dan pemeriksaan kesehatan. Rangkaian kegiatan PkM ini terdiri dari senam lansia, story telling dan Pemeriksaan Kesehatan (pemeriksaan Indeks Masa Tubuh, pemeriksaan kolesterol, tekanan darah, asam urat, dan gula darah). Kegiatan dilaksanakan di Balai Perlindungan Sosial (BPS) Propinsi Banten pada bulan November-Desember 2023 dan diikuti oleh sebanyak 41 lansia. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan Indeks Masa Tubuh lansia pada umumnya masih termasuk pada IMT normal. Masih ditemukan IMT lansia yang masuk kategori kurang (29,3%) dan IMT lebih sebanyak 19,5%. Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan rata-rata lansia mengalami tekanan darah rendah. Hasil pemeriksaan kolesterol menunjukkan sebanyak 53,7% memiliki kadar kolesterol tinggi. Pemeriksaan gula darah diperoleh 51,2% lansia mengalami hiperglikemia. Hasil pemeriksaan asam urat tercatat 51,2% mengalami asam urat yang tinggi. Terdapat 4 orang lansia yang menjadi pencerita. Lansia menceritakan pengalaman hidup semasa muda. Aura kebahagian dan keceriaan mewarnai sesi story telling. Senam lansia dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Keterbatasan fisik dan kesehatan yang menyebabkan tidak semua lansia berpartisipasi dalam kegiatan ini. Diharapkan BPS meningkatkan pemeriksaan kesehatan dan kegiatan edukasi kesehatan pada lansia, meningkatkan kapasitas daya tampung lansia serta menambah jumlah relawan pelayanan kesehatan lansia.
Peningkatan kapasitas kader tentang penanggulangan stunting di Desa Pamengkang Kecamatan Kramatwatu Rahim, Fitri Kurnia; Arifiati, Nurce; Suryani, Sari; Lintang, Santi Sundari; Agustina, Agustina; Veronika, Rina
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 3 No. 01 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v3i01.976

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14%. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangan stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangan stunting.Metode: Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader.Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.Kesimpulan: Kegiatan pelatihan dan refreshing kader dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang penanggulangan stunting.