Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asuhan keperawatan keluarga pada penderita diabetes melitus Salsabila, Cut Filwulanda; Atika, Syarifa; Mulyati, Dini
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 5 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i5.981

Abstract

Background: Non-communicable diseases (NCDs) are the highest cause of death in the world that must be addressed in health development efforts. Individuals who have a family history or risk factors for diabetes mellitus should immediately take preventive measures as early as possible. Aim of Research: This study aims to provide an overview of nursing care for families with diabetes mellitus and gout problems. Research Method: This research uses a case study conducted by home visit. Results of Study: The family nursing intervention provided refers to five family health tasks, namely health education about the disease process and diet for diabetes mellitus sufferers, providing support to increase family motivation, teaching diabetes foot exercises, modifying the environment to prevent diabetes foot wounds, and utilizing service facilities health. Conclusion: After being given the intervention, families showed an increase in knowledge about diabetes mellitus and gout, skills and family motivation to improve health status by fulfilling five family health tasks. Latar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia yang harus dihadapi dalam upaya pembangunan kesehatan. Individu yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko diabetes melitus segera melakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan Gambaran tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah diabetes melitus dan asam urat. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus yang dilakukan dengan kunjungan rumah (home visit). Hasil: Intervensi keperawatan keluarga yang diberikan merujuk pada lima tugas kesehatan keluarga yaitu pendidikan kesehatan tentang proses penyakit dan diet bagi penderita diabetes melitus, memberikan dukungan untuk meningkatkan motivasi keluarga, mengajarkan senam kaki diabetes, modifikasi lingkungan untuk mencegah luka kaki diabetes, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Setelah diberikan intervensi, keluarga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus dan asam urat, keterampilan dan motivasi keluarga untuk meningkatkan status kesehatan dengan memenuhi lima tugas kesehatan keluarga.
GAMBARAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA LAKI-LAKI DI KOTA BANDA ACEH Salsabila, Cut Filwulanda; Febriana, Dara; Juanita, Juanita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambahan usia pada lansia akan menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks, permasalahan tersebut terjadi karena lansia akan berhadapan dengan penurunan fungsi fisik dan kelabilan psikis sehingga kerap kali mengganggu kesejahteraan fisik lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis pada lansia laki-laki di Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi adalah seluruh lansia laki-laki di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh yang berjumlah 986 lansia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional sampel sehingga sampel berjumlah 98 lansia. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner psychological well-being Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis pada lansia laki-laki berada pada kategori tinggi yaitu 41,8%. Hal ini menunjukkan bahwa lansia masih dapat mempertahankan status kesejahteraan psikologis didukung dengan usia, tingkat pendidikan, status pernikahan. Oleh karena itu, diharapkan Bagi keluarga dapat memberikan dukungan sosial kepada lansia seperti dengan menunjukkan kepedulian, tidak memberikan kesan mengasingkan, dan mengajak lansia terlibat dalam diskusi untuk mempertahankan kesejahteraan psikologisnya.