Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan elemen penting untuk menjaga kelancaran operasi serta produktivitas perusahaan, terutama pada jenis pekerjaan dengan risiko tinggi seperti pemasangan scaffolding. Penelitian ini dilakukan untuk menilai tingkat risiko kecelakaan kerja pada proses pemasangan scaffolding di PT XYZ dengan memanfaatkan metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Pendekatan yang digunakan bersifat deskriptif melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan para pekerja, serta penelaahan data kecelakaan kerja pada periode Juni–Agustus 2025. Dari hasil identifikasi, ditemukan bahwa potensi bahaya berasal dari faktor mekanis, ergonomis, kondisi lingkungan, dan perilaku pekerja itu sendiri. Melalui analisis HAZOP, beberapa bentuk deviasi terdeteksi, seperti tidak menggunakan APD, beban berlebih, stabilitas kurang, dan tindakan yang tidak sesuai prosedur kerja aman. Deviasi tersebut dapat memicu kecelakaan, mulai dari cedera ringan hingga kejadian fatal seperti jatuh dari ketinggian atau tertimpa material. Upaya pengendalian yang disarankan meliputi peningkatan kepatuhan penggunaan APD, perbaikan desain serta stabilitas scaffolding, penegakan SOP, dan pelaksanaan inspeksi rutin sebelum serta selama pekerjaan berlangsung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode HAZOP mampu memberikan analisis risiko yang lebih rinci dan sistematis dibandingkan metode konvensional, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan efektivitas penerapan K3 pada pekerjaan pemasangan scaffolding di PT XYZ.