Penelitian ini menganalisis pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap kinerja keuangan PT Bank Mandiri Tbk selama periode 2020-2024. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi data panel, penelitian ini menginvestigasi bagaimana rasio likuiditas dan pertumbuhan pendapatan mempengaruhi profitabilitas bank dalam konteks pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19. Data diperoleh dari laporan keuangan triwulanan PT Bank Mandiri Tbk dengan variabel dependen berupa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM), sementara variabel independen meliputi Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio aset likuid terhadap total aset, pertumbuhan pendapatan bunga bersih, dan pertumbuhan fee-based income. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, namun dengan hubungan non-linear di mana terdapat titik optimal likuiditas sebesar 85%. Pertumbuhan penjualan, terutama dari fee-based income, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan profitabilitas dengan koefisien determinasi sebesar 0,378. Selain itu, teridentifikasi efek moderasi di mana likuiditas memperkuat pengaruh positif pertumbuhan penjualan terhadap kinerja keuangan. Analisis terhadap PT Bank Mandiri Tbk menunjukkan strategi konservatif dalam pengelolaan likuiditas pasca-pandemi yang diikuti dengan peningkatan profitabilitas, serta peningkatan kontribusi fee-based income dari 27,3% menjadi 33,8% terhadap total pendapatan. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis dan praktis mengenai optimalisasi pengelolaan likuiditas dan diversifikasi pendapatan dalam konteks transformasi digital perbankan serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi.