Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor Risiko Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara yuningsi, sitti; Saafi, La Ode; Tasrun, La Ode
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i3.549

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan pada bayi dan balita Wilayah Kerja Puskesmas Waara. Dimana pada tahun 2018 penderita ISPA pada balita sebanyak 335 kasus, tahun 2019 sebanyak 446 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 592 kasus. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terhadap kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara Kabupaten Muna. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai Balita di Wilayah Kerja  Puskesmas Waara tahun 2020 sebanyak 828 balita dengan jumlah sampel sebanyak 90 balita yang diambil secara Simplel Random Sampling. Metode analisis menggunakan  uji Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan  dengan OR = 4,750, kepadatan hunian dengan OR = 12,250, kebiasaan merokok dengan OR = 14,800 dan paparan asap dapur  dengan OR = 5,500. Kesimpulannya bahwa pengetahuan, kepadatan hunian, kebiasaan merokok, dan paparan asap dapur merupakan faktor risiko kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara kabupaten Muna.
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemandirian Menggosok Gigi Pada Anak Tunagrahita Kategori Ringan Di Sekolah Luar Biasa(SLB) Mandara –BF Kendari Zoahira, Wa Ode Aisa; Tasrun, La Ode; Yusnayanti, Cici
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/g2gyw264

Abstract

Data jumlah anak penyandang tunagrahita pada tahun 2019 di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari Kota Kendari berjumlah 35 orang.Berdasarkan wawancara dengan guru di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari,ditemui permasalahan yaitu siswa tunagrahita kategori ringan masih merasa kesulitan dalam menggosok gigi bagian-bagian gigi yang letaknya berada di dalam seperti gigi bagian kanan dan kiri serta bagian dalam,siswa hanya mampu menggosok bagian tertentu saja seperti bagian depan dan bagian gigi geraham atau gigi pengunyah.Hal ini dikarenakan belum adanya kegiatan rutin menggosok gigi di sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kemandirian menggosok gigi pada anak tunagrahita  kategori  ringan di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari. Penelitian quasi eksperimen dengan control group pretest-design.Populasi penelitian adalah seluruh siswa tunagrahita yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari pada tahun 2020 sebanyak 35 orang dengan jumlah sampel 16 orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling, Metode analisis menggunakan Uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kemandirian menggosok gigi pada anak tunagrahita kategori ringan pada kelompok perlakuan di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari (p value = 0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kemandirian menggosok gigi pada anak tunagrahita kategori ringan pada kelompok perlakuan.
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemandirian Menggosok Gigi Pada Anak Tunagrahita Kategori Ringan Di Sekolah Luar Biasa Mandara Kendari Wa Ode Aisa Zoahira; Tasrun, La Ode
Jurnal Sains & Kesehatan Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Politeknik Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57151/jsika.v4i1.1054

Abstract

Data the number of mentally retarded children in 2019 at the Mandara Kendari Spescial School  totaled 35 people. Based on interviews with teachers at Mandara Kendari Spescial School  , a problem was encountered, namely students with mental retardation in the mild category still found difficult to brush the teeth parts of the teeth that were located inside such as the right and left teeth and the inside, students were only able to scrub certain parts such as parts the front and part of the graham or chewing teeth. This was caused there was no routine activity of brushing teeth at school. Objective : This study aims to determine the effect of the use of audiovisual media on the independence of brushing teeth in mild mental retardation children at Special School of Mandara Kendari Spescial School  . Methods: Type of research was a quasy experimental study with a control group pre-test-design. The study population was all mentally retarded students registered as students at Mandara Kendari Spescial School  in 2020 were 35 people with a sample size were16 people. The sampling technique used accidental sampling, the method of analysis used Paired T test. Results : showed that there was an effect of the use of audiovisual media on the independence of brushing teeth in mild mental retardation children at Mandara Kendari Spescial School  (P value = 0.000 <0.05).Conclusion: was that there was an effect of the use of audiovisual media on the independence of brushing teeth in mild mental retardation children. Keywords: Independence brushing teeth, audiovisual media, mentally retarded children, Biopharmacy.
Faktor Risiko Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara yuningsi, sitti; Saafi, La Ode; Tasrun, La Ode
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i3.549

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan pada bayi dan balita Wilayah Kerja Puskesmas Waara. Dimana pada tahun 2018 penderita ISPA pada balita sebanyak 335 kasus, tahun 2019 sebanyak 446 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 592 kasus. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terhadap kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara Kabupaten Muna. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai Balita di Wilayah Kerja  Puskesmas Waara tahun 2020 sebanyak 828 balita dengan jumlah sampel sebanyak 90 balita yang diambil secara Simplel Random Sampling. Metode analisis menggunakan  uji Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan  dengan OR = 4,750, kepadatan hunian dengan OR = 12,250, kebiasaan merokok dengan OR = 14,800 dan paparan asap dapur  dengan OR = 5,500. Kesimpulannya bahwa pengetahuan, kepadatan hunian, kebiasaan merokok, dan paparan asap dapur merupakan faktor risiko kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara kabupaten Muna.