Aryananda Putra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membangun Plot Twist Reverse Chronology dengan Menggunakan Teori Inner Conflict dalam Skenario Film Fiksi “Pulang” Aryananda Putra; Dani Manesah
Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya Vol. 1 No. 1 (2024): Februari : Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/filosofi.v1i1.31

Abstract

The movie "Pulang" presents a story that uses the theory of inner conflict in building a reverse chronology plot, to describe the emotional journey of the main character Karin, who must overcome and accept inner conflict triggered by dissociative amnesia due to trauma experienced by her mother 2 years ago. By introducing the audience to Karin's life, which is characterized by sincerity and patience in taking care of her mother despite not being considered a child by her own mother due to amnesia, this film uses the theory of inner conflict in the mother character. Through the inner conflict theory, it can build a reverse chronology plot twist. Through the reverse chronology plot twist, the audience is invited to explore the past of Rama and his mother, detailing the traumatic event that resulted in the amnesia. The combination of inner conflict and plot twist reverse chronology in the context of trauma and amnesia creates a story that is full of pain, full of inner struggle, and is able to arouse empathy from the audience towards the complexity of humans in dealing with past wounds.
Penerapan Plot Linear Dalam Membangun Suspense Pada Film “Sosok” Menggunakan Struktur 3 Babak Aryananda Putra; Dani Manesah
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 4 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i4.3527

Abstract

Skenario berfungsi untuk menuangkan ide cerita, sebagai pedoman dalam produksi. Skenario film adalah susunan-susunan adegan yang mengandung unsur naratif disampaikan melalui media film. Plot linear yang diciptakan menggunakan struktur tiga babak disusun melalui tiga tahap yaitu babak 1, babak 2, dan babak 3. Pengkarya menciptakan skenario film “Sosok” dengan menggunakan pola linear dengan tujuan untuk membangun suspense agar cerita yang disampaikan lebih menarik dan penonton dapat menikmati jalan ceritanya. Pengkarya menata suspense dalan setiap babak, sehingga pembaca bisa merasakan ketegangan pada babak 1, 2, dan 3. Skenario film “Sosok” ini berkisah tentang Rama seorang mahasiswa yang memiliki wajah tampan, karena ketampanannya ia cukup terkenal di kampus dan sering mendapat tawaran untuk mempromosikan sebuah produk di sosial media. Walau begitu Rama bukan mahasiswa yang sombong, ia mau bergaul tanpa pandang bulu kepada siapapun sehingga ia memiliki banyak teman di kampus dan di sekitar tempat tinggalnya. Namun ketenaran dan ketampanan yang dimiliki Rama tidak selamanya berdampak positif. Rama yang tinggal sendirian di rumah yang ia kontrak kerap diteror oleh seseorang yang tidak ia kenal dan diyakini sebagai stalker. Dengan ide ini pengkarya membangun jalan cerita dengan menciptakan suspense disetiap babak agar ceita yang ingin disampaikan pengkarya lebih menarik dan penonton ikut merasakan teror yang dialami oleh tokoh utama Rama.